Page 4 - E-modul Merdeka Belajar Pendidikan Kewarganegaraan_Najwa Syarofa
        P. 4
     TINJAUAN MATA KULIAH
                       Pendidikan  kewarganegaraan  pada  dasarnya  dilakukan  dan
         dikembangkan  diseluruh  dunia  dengan  berbagai  macam  istilah.
         Pendidikan kewarganegaraan pertama kali diperkenalkan sejak tahun
         1790.  Di  Indonesia  Pendidikan  kewarganegaraan  dimulai  pada  tahun
         1957 yang dikenal dengan istilah civics. Penerapannya sebagai pelajaran
         di  sekolah-sekolah  dimulai  pada  tahun  1961  dan  kemudian  berganti
         nama menjadi kewarganegaraan pada tahun 1968.
                  Belajar tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada dasarnya
         adalah belajar tentang keindonesiaan, belajar untuk menjadi manusia
         yang  berkepribadian  Indonesia,  membangun  rasa  kebangsaan,  dan
         mencintai  tanah  air  Indonesia.  Oleh  karena  itu,  seorang  lulusan
         perguruan  tinggi  sebagai  bagian  dari  masyarakat  Indonesia  yang
         terdidik  perlu  memahami  tentang  Indonesia,  memiliki  kepribadian
         Indonesia,  memiliki  rasa  kebangsaan  Indonesia,  dan  cinta  tanah  air
         Indonesia.
                         Pendidikan  Kewarganegaraan  adalah  salah  satu  mata  kuliah  di
         jurusan  Pendidikan  Guru  Sekolah  Dasar.  Mata  kuliah  ini  membahas
         tentang                        masalah                         kontekstual                                Pendidikan                               Kewarganegaraan,
         mengembangkan  sikap  positif  dan  menampilkan  perilaku  yang
         mendukung  semangat  kebangsaan  dan  cinta  tanah  air,  masalah
         konseptual  Pendidikan  Kewarganegaraan,  mengembangkan  sikap
         positif  dan  menampilkan  perilaku  yang  mendukung  demokrasi
         berkeadaban, serta masalah kontekstual Pendidikan Kewarganegaraan,
         mengembangkan  sikap  positif  dan  menampilkan  perilaku  yang
         mendukung kesadaran hukum dan keragaman.
                                                                                                      III





