Page 56 - newsletter ponorogokab edisi 1
P. 56
Jika Reog Masuk ICH UNESCO, Ini Kang Bupati Sugiri Sancoko
Keuntungannya Gandeng BBWS Bengawan
Solo Entaskan Tanggul Jebol di Maguwan
March 15, 2022
B ANYAK keuntungan yang bisa didapat jika reog bisa masuk dalam daftar
Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Tak Benda (WBtB)
milik The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNES- March 15, 2022
CO). Salah satunya adalah perlindungan atas kelestarian seni pertunjukan itu sendiri.
Hal ini dijelaskan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kepada ponorogo.go.id, Selasa K ang Bupati Sugiri Sancoko menggan
deng Balai Besar Wilayah Sungai
(15/3/2022). Jika pengusulan reog melalui Pemkab Ponorogo kepada Kemdikbud dan (BBWS) Bengawan Solo untuk mengentaskan
dari Indonesia oleh Kemdikbud ke UNESCO berhasil dan sah masuk daftar ICH persoalan tanggul jebol yang terjadi di beber-
UNESCO maka yang paling pertama adalah hilangnya klaim oleh negara lain atas reog. apa wilayah di Kabupaten Ponorogo. Salah
satunya berada di Desa Maguwan, Kecamatan
“Kalau sudah diakui UNESCO, maka tidak akan ada cerita reog diakui sebagai miliki Sambit.
siapapun atau negara manapun. Reog tetap boleh sharing (dibagi), boleh dikembangkan
di manapun. Justru yang di Amerika saya dorong, di Jepang saya dorong, di mana saja “Nantinya tak hanya Desa Maguwan saja, tapi
saya dorong. Tetapi tetap harus reog Ponorogo dan khas Ponorogo,” kata Kang Bupati kami akan pikir tanggul jebol yang lainnya
Sugiri, sapaan akrab bupati Ponorogo ini. Keuntungan lain, lanjut politisi yang cakap bersama BBWS Bengawan Solo,” Ungkap
menabuh kendang ini, adalah pada berbagai hal turunan dari seni pertunjukan reog Kang Bupati Sugiri Sancoko usai mengecek
Ponorogo ini. Disebutkannya, ketika reog sudah masuk daftar ICH UNESCO, tentu kondisi rumah yang rusak akibat tanggul jebol
reog akan dikenal oleh banyak warga mancanegara. Reog dan Ponorogo tentu akan di Desa Maguwan Kecamatan Sambit dan
makin dikenal oleh dunia. menyerahkan bantuan, Rabu (16/3/2022).
“Hal ini akan mengundang wisatawan dalam dan luar negeri untuk datang ke Ponoro- Lebih lanjut nantinya Kang Bupati Sugiri akan
go. Sehingga, pariwisata akan hidup. Mereka yang mencari hidup, menggantungkan terus bersinergi dengan BBWS Bengawan Solo
ekonomi dari pariwisata akan hidup,” ulasnya. Berikutnya, ekonomi akan tumbuh tak hanya saat terjadi tanggul jebol. Akan tetapi
karena adanya peningkatan aktivitas di bidang pariwisata. Para pengrajin reyog, juga pada daerah-daerah yang sekiranya kritis.
pembuat cinderamata reog, penjual cinderamata, UMKM bidang wisata dan sejenisn-
ya, hingga penabuh dan pemain reog akan ‘laku’. Ada gerbong ekonomi yang akan “Saya di sini bersama BBWS Bengawan Solo
bergerak dari reog ini. ada langkah konkret terkait dengan adanya
tanggul jebol, nanti ini akan kita bronjong,”
Ketika pemain reog laku atau mendapat tanggapan dari para wisatawan, tentu aktivitas Tegasnya.
berlatih reog akan meningkat. Peminat reog sebagai seni untuk dipelajari juga akan
meningkat. Regenerasi reog juga akan makin lancar. Dengan begitu kelestarian keseni-
an ini akan terjaga. “Dan ini adalah bentuk dari penghargaan kita, ketakziman kita,
terhadap warisan budaya leluhur yang adiluhung ini. Kita mengakui karyanya (nenek
moyang) dan mengangkat setinggi-tingginya (hingga ke dunia). Ini juga agar kita
menjadi manusia yang beradab,” pungkas Kang Bupati Sugiri. (kominfo/dist/gin)
56