Page 64 - newsletter ponorogokab edisi 1
P. 64
Tinjau Benda Diduga Cagar Budaya, BPCB Jatim Dukungan Untuk Reog
Rekomendasi Pemindahan ke Balai Penyelamatan
Terus
March 8, 2022
B ALAI Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur mem-
berikan rekomendasi berupa pemindahan atau evakuasi atas sejumlah March 7, 2022
benda yang diduga merupakan benda cagar budaya di kawasan Desa Carangrejo,
Kecamatan Sampung, menuju Balai Penyelamatan Kabupaten Ponorogo. S ELURUH pihak di Ponorogo terus
Rekomendasi ini diberikan setelah tim dari BPCB Trowulan melakukan penin- memberikan dukungan kepada Reog
jauan ke sejumlah titik yang dilaporkan warga setempat yang tergabung dalam pada langkahnya menjadi nominasi tunggal
Carangrejo Culture Community sebagai lokasi keberadaan benda cagar untuk didaftarkan sebagai Warisan Budaya Tak
budaya.“Kami melakukan kroscek. Benda (WBtB) atau Intangible Cultural Herit-
age (ICH) ke UNESCO pada tahun ini.
Data-data yang dikumpulkan akan digunakan sebagai informasi awal untuk
memunculkan satu rekomendasi yang harus ditindaklanjuti oleh Pemerintah Sesepuh Reog Ponorogo Thobroni, Senin
Kabupaten Ponorogo. BPCB juga akan berkoordinasi dengan kepala desa setem- (7/3/2022) mengatakan, ia sangat bangga
pat untuk melakukan berbagai tindakan terhadap pengamanan dan penyelamatan dengan keberhasilan reog yang saat ini menjadi
terhadap temuan-temuan oleh para warga beberapa waktu terakhir. Dalam nomimasi tunggal untuk didaftarkan sebagai
peninjauan kali ini ada 14 titik lokasi yang didatangi. Benda purbakala yang WBtB di UNESCO. Menurutnya hal ini mem-
berhasil diidentifikasi antara lain adalah lumpang, sumur, yoni, sendang, dan buktikan bahwa keindahan seni reog Ponorogo
lemper kuno. Untuk beberapa benda belum bisa diperkirakan usia. Sebab meru- mendapatkan pengakuan. Ia yakin, budaya asli
pakan alat-alat rumah tangga yang umum dipakai hingga beberapa puluh tahun Ponorogo yang adiluhung ini bisa bersaing
lalu. Sedangkan untuk Yoni diperkirakan merupakan peninggalan masa klasik dengan kesenian dan budaya dari daerah dan
atau era Hindu-Budha sebab dari bentuknya Yoni tersebut sering digunakan negara lain.
untuk pemujaan.“Di beberapa bagian sudah rusak terkikis sehingga belum bisa
diketahui tahun munculnya benda tersebut. Tapi yang jelas sampai saat ini masih “Saya sangat bangga. Budaya kita ini layak
dipergunakan untuk pemujaan oleh masyarakat,” ulasnya. menjadi warisan dunia karena keindahannya
dan keagungannya. Untuk para generasi muda,
“Kami merekomendasikan untuk bisa dievakuasi ke Balai Penyelamatan milik saya berpesan agar menyenangi dan terus
Pemkab Ponorogo. Di sana akan lebih bermanfaat dan lebih dapat diapresiasi mengembangkan kebudayaan ini,” ungkap pria
oleh masyarakat sebagai objek penelitian, sebagai objek pembelajaran sejarah yang juga disebut-sebut sebagai warok terakhir
budaya, dan sebagai objek wisata budaya,” ujarnya. Kades Carangrejo, Kamsun, di Ponorogo ini.
menambahkan, ia dan warga sudah siap untuk melestarikan temuan-temuan
yang ada. Bahkan sudah disiapkan anggaran dan ruangan untuk menyimpan Hal senada diungkapkan Widi Wardoyo,
benda-benda tersebut agar tidak hilang dan aman. Namun apabila memang harus seorang pelaku usaha skala UMKM yang
dievakuasi pihaknya pun telah siap.“Kita sudah anggarkan di desa dan sudah bergerak di bidang jual beli pernak-pernik reog
sediakan tempatnya. Kami dan komunitas ini telah siap untuk melestarikan dan cinderamata reog. Dikatakannya, ia dan
benda-benda ini,” ujarnya. Kasi Sejarah Nitra Disbudparpora Kabupaten seluruh pelaku usaha reog sangat mendukung
Ponorogo Sri Sulistianingsih berharap benda-benda diduga cagar budaya ini bisa pengajuan reog sebagai WBtB ke UNESCO.
dirawat oleh warga, baik disimpan di desa maupun dievakuasi ke Balai Sebab tak hanya akan membuat reog makin
Penyelamatan. Ia akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait atas terkenal, tetapi juga akan meningkatkan daya
hal-hal yang menjadi data dan temuan oleh BPCB Jawa Timur kali ini. (komin- tarik wisata di Ponorogo.
fo/dist)
64