Page 65 - newsletter ponorogokab edisi 1
P. 65
Dukungan Untuk Reog Sebagai WBtB ke UNESCO Group Reog Sekolah Mendukung Penuh Reog
Terus Mengalir Menuju UNESCO
March 10, 2022
ELURUH pihak di Ponorogo terus “Kalau pariwisata makin ramai, tentu berbagai barang
memberikan dukungan kepada Reog yang kami sediakan bisa laku. Dan itu sebuah kebang- M asuknya Kesenian Reog Ponorogo dalam nominasi tunggal
pada langkahnya menjadi nominasi tunggal gaan bagi kami di mana suvenir kami, hasil kebudayaan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBtB) atau Intangible
untuk didaftarkan sebagai Warisan Budaya Tak kami makin menyebar ke seluruh penjuru dunia,” ulas Cultural Heritage (ICH) ke UNESCO mendapatkan banyak dukungan,
Benda (WBtB) atau Intangible Cultural Herit- Widi. tak hanya dari kalangan group reog dari masyarakat akan tetapi dari
age (ICH) ke UNESCO pada tahun ini. salah satu group reog yang ada disekolah SMA 1 Muhammadiyah
Peneliti dari Kemdikbud RI Damarjati Kunmaryanto Ponorogo (Muhipo).
Sesepuh Reog Ponorogo Thobroni, Senin saat melakukan asistensi penyusunan naskah akademik
(7/3/2022) mengatakan, ia sangat bangga dan video pengusulan Reog ke UNESCO mengatakan, “Reog Ponorogo merupakan kesenian yang mendunia, kita di lembaga
dengan keberhasilan reog yang saat ini menjadi saat ini pihaknya sedang berupaya mengisi form dari pendidikan memberikan kontribusi agar kesenian Reog Ponorogo bisa
nomimasi tunggal untuk didaftarkan sebagai UNESCO dalam rangka pendaftaran tersebut. terjaga dan regenerasi,” ungkap Sugeng Riyadi, pembina Reog Taruno
WBtB di UNESCO. Menurutnya hal ini mem- Suryo SMA 1 Muhipo. Kamis (10/3/2022).Sugeng juga menjelaskan,
buktikan bahwa keindahan seni reog Ponorogo “Dalam rangka mengisi form (dari UNESCO) kita di sekolahnya juga membuka kelas tari dimana materi-materi yang
mendapatkan pengakuan. Ia yakin, budaya asli harus melakukan penelitian. Karena form itu harus diajarkan terkait dengan Kesenian Reog. Dengan harapan nantinya
Ponorogo yang adiluhung ini bisa bersaing berdasarkan data yang otentik dan kekinian. Karena itu siswa dan siswi Muhipo ini bisa membina tari utamanya Reog di
dengan kesenian dan budaya dari daerah dan kita keliling Ponorogo untuk melengkapi form terse- masyarakat.
negara lain. but,” urainya.
“Disekolah kami ini ada ekstakulikuler reog dan kelas tari, jadi cukup
“Saya sangat bangga. Budaya kita ini layak Sebelumnya, tim sudah berkeliling ke sejumlah tempat komplit untuk mengajarkan materi-materi tentang reog kepada anak
menjadi warisan dunia karena keindahannya seperti Lampung, Solo, dan Jabodetabek. Ponorogo didik kami,” jelasnya
dan keagungannya. Untuk para generasi muda, menjadi daerah terakhir yang didatangi tim untuk
saya berpesan agar menyenangi dan terus pengisian form ini. Beberapa tempat yang didatangi Sugeng berharap nantinya Muhipo bisa terus menelurkan bibit-bibit
mengembangkan kebudayaan ini,” ungkap pria antara lain sesepuh reog, sekolah yang mengajarkan dan penari, sehingga kelestarian akan kesenian reog ponorogo bisa terjaga.
yang juga disebut-sebut sebagai warok terakhir mengembangkan kesenian reog, pelaku usaha kerajinan “kami siap dukung reog Ponorogo masuk lolos ICH UNESCO tahun
di Ponorogo ini. reog, perajin peralatan reog, lokasi penangkaran burung 2023,” imbuhnya.Sementara itu Judha Slamet Sarwo Edi, Kepala
merak, sanggar tari sampai mendatangi pertunjukan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Hal senada diungkapkan Widi Wardoyo, reog obyok yang ‘ditanggap’ oleh salah satu warga Ponorogo berharap nantinya setiap jenjang sekolah yang ada di
seorang pelaku usaha skala UMKM yang sebagai hiburan pada resepsi pernikahan. Ponorogo memiliki satu group reog, sehingga regenerasi pelaku kese-
bergerak di bidang jual beli pernak-pernik reog nian reog Ponorogo akan terus ada.
dan cinderamata reog. Dikatakannya, ia dan “Ini sebenarnya bukan penelitian murni tapi bagaimana
seluruh pelaku usaha reog sangat mendukung kit amencari data terkait dengan formulir yang sudah “Kedepan semoga setiap jenjang sekolah memiliki satu group
pengajuan reog sebagai WBtB ke UNESCO. disediakan UNESCO dan itu harus kita isi berdasarkan reog,”pungkasnya. (Kominfo/fdl)
Sebab tak hanya akan membuat reog makin informasi data-data terbaru. Semoga dengan apa yang
terkenal, tetapi juga akan meningkatkan daya kita lakukan bisa berjalan sesuai dengan tuntunan dari
tarik wisata di Ponorogo. UNESCO ini reog bisa lolos,” tuturnya. (kominfo/dist)
65