Page 8 - E-book Jenni Yuvela br.bangun
P. 8

kelamin, cara orangtua memperlakukan anak-anaknya, kemampuan menyesuaikan diri dengan
                      lingkungan, serta suasana lingkungan sosial.Menurut Hurlock hal-hal yang dapat mempengaruhi
                      kematangan emosi adalah:

                            Gambaran tentang situasi-situasi yang dapat menimbulkan reaksi emosionalnya.
                            Membicarakan pelbagai masalah pribadinya dengan orang lain.
                             Lingkungan sosialnya yang dapat menimbulkan perasaan rasa aman dan keterbukaan
                             dalam hubungan sosial.
                            Latihan fisik yang berat, bermain atau bekerja.
                            Kebiasaan dalam memahami dan menguasai emosi-emosi dan nafsunafsunya.

















                      Gambar 4. Faktor emosi
                      Meskipun demikian kematangan emosi bukanlah sesuatu yang muncul dengan tiba-tiba, namun
                      berbagai kemampuan dalam kematangan emosi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor
                      yang mempengaruhi Kematangan emosi adalah sebagai berikut :
                      a. Faktor Bawaan

                      Kagan mengutarakan teori bahwa temperamen seorang anak mencerminkan suatu rangkaian
                      emosi bawaan tertentu dalam otaknya. Ia menambahkan pula bahwa sekurang-kurangnya ada
                      empat jenis temperamen, yaitu pemberani, penakut, periang, dan pemurung yang disebabkan
                      oleh pola kegiatan otak  yang berbeda-beda dan didasarkan pada perbedaan bawaan dalam
                      jaringan sirkuit emosi. Jadi untuk setiap emosi tertentu, tiap orang memiliki perbedaan dalam
                      hal seberapa mudah emosi itu dipicu, berapa lama berlangsungnya dan seberapa intens emosi
                      itu terjadi. Goleman menyatakan bahwa orang-orang yang pemalu dan mudah merasa takut
                      dilahirkan dengan susunan neurokimiawi yang membuat amigdala mudah terangsang, sehingga
                      mereka menjauhkan diri dari hal yang baru, mudah tegang dan gelisah serta memiliki intensitas
                      kecemasan  yang  tinggi.  Sebaliknya,  anak  yang  pemberani  dan  mudah  bergaul  mempunyai
                      sistem saraf yang  terkaliberasi dengan  ambang perangsang amigdala  yang jauh lebih tinggi,
                      sehingga mereka tidak mudah merasa takut, dapat bergaul dengan wajar dan memiliki hasrat
                      untuk berjumpa orang-orang baru.
                      b. Orangtua

                      Hasil  penelitian  Kagan  menunjukkan  bahwa  tidak  semua  anak  yang  memiliki  temperamen
                      penakut akan tumbuh menjadi orang yang menarik diri dari lingkungan karena temperamen
                      bukanlah suratan takdir. Secara harfiah perkembangan otak anak akan berubah jika orangtua




                                                                                                     5
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13