Page 21 - Bahasa Indonesia Jurnalistik
P. 21
12 BAHASA INDONESIA JURNALISTIK
AS Haris Sumadiria (2005) menyatakan bahasa pers atau bahasa
jurnalistik merupakan salah satu ragam bahasa yang memiliki sifat khas
yakni: singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas dan menarik. Sifat-
sifat itulah yang harus diperhatikan dalam menyusun karya jurnalistik.
Oleh karena itu, seorang jurnalis sepatutnya memahami akan karakteristik
bahasa pers, agar pesan yang disampaikan oleh jurnalis dapat mudah
dipahami oleh khalayak.
Bahasa Jurnalistik digunakan oleh para wartawan, redaktur, atau
pengelola media massa dalam menyusun dan menyajikan, memuat,
menyiarkan, dan menayangkan berita serta laporan peristiwa atau
pernyataan yang benar, aktual, penting dan atau menarik dengan tujuan
agar mudah dipahami dan cepat ditangkap maknanya.
Kurniawan Junaedhie (1991) menyatakan bahwa bahasa jurnalistik
digunakan oleh penerbitan pers, mengandung makna informatif,
persuasif, dan yang secara konsensus merupakan kata-kata yang bisa
dimengerti secara umum, harus singkat tapi jelas dan tidak bertele-tele.
Sementara Dewabrata (2004) dalam Suhaemi dan Ruli Nasrullah
menegaskan Bahasa Jurnalistik merupakan bahasa dengan kalimat
yang mengalir lancar dari atas sampai akhir, menggunakan kata yang
merakyat, akrab di telinga masyarakat, tidak menggunakan susunan
yang kaku, formal dan sulit dicerna.
Susunan kalimat jurnalistik yang baik menggunakan kata yang paling
pas untuk menggambarkan suasana serta isi pesannya. Bahkan nuansa
yang terkandung dalam masing-masing kata pun perlu diperhitungkan.