Page 25 - Bahasa Indonesia Jurnalistik
P. 25
16 BAHASA INDONESIA JURNALISTIK
yang empati, akan menemukan aspek-aspek kemanusiaan yang
juga kuat untuk menciptakan berita yang menggugah.
5. Melatih Kepercayaan Diri.
Seorang jurnalis bukanlah mata-mata atau “kuping-kuping”
yang mencuri informasi dari jauh. Ia harus mendekat kepada
sumber berita, mengamati dan bertanya. Untuk itu akan terasah
kepercayaan diri dalam relasi sosialnya.
6. Membentuk Hubungan Baik.
Tidak mungkin seorang jurnalis bisa memberitakan banyak peristiwa
jika ia tidak punya banyak relasi. Ia bertemu dengan orang-orang
baru, punya kenalan baru sebagai sumber berita sekaligus menjaga
hubungan baik dengan sumber berita lain yang sudah ia kenal
sebelumnya.
7. Bersikap Obyektif.
Meski jurnalis berhubungan baik dengan sumber berita, ia tetap
harus obyektif. Dalam arti pemberitaannya faktual, tidak melakukan
pemutarbalikan fakta.
Seringkali orang salah mengira, bahwa belajar jurnalistik hanya soal
membuat berita. Padahal ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan
dengan belajar jurnalistik. Bahkan jurnalistik bisa menjadi metode
melatih logika dan karakter.