Page 24 - Bahasa Indonesia Jurnalistik
P. 24
BAHASA INDONESIA JURNALISTIK 15
Begitupula dengan menjadi seorang jurnalis, menurut Ahmad Faizin
Karimi (2017) dalam training sekolah menulis inspirasi, ada manfaat
yang didapat, seperti :
1. Berpikir Holistik.
Ketika seseorang menulis berita, ia dituntut untuk memberikan
informasi yang lengkap mengenai unsur-unsur berita. Ada satu
saja unsur berita yang kurang, itu berarti informasi yang diberikan
belum menyeluruh.
2. Berpikir Kreatif.
Seringkali dalam satu peristiwa ada banyak media atau wartawan
yang meliput. Agar berita yang diterbitkan tidak terkesan sama
dengan media lain, seorang jurnalis perlu berpikir kreatif. Mencari
sudut pandang (angle) tertentu yang unik.
3. Berpikir Kritis-sintetis.
Seorang jurnalis yang baik tidak mudah percaya begitu saja ucapan
narasumber. Ia perlu melakukan validasi informasi, baik dengan
melakukan cross-check pada narasumber lain, observasi, maupun
dengan melakukan studi literatur.
4. Melatih Keingintahuan dan Empati.
Tanpa keingintahuan, seseorang akan sulit menemukan potensi-
potensi berita. Dan tanpa empati, berita yang ia tulis akan cenderung
kurang “hidup”. Jurnalis yang baik memiliki keingintahuan tinggi
pada setiap hal, dengan mencari tahu maka ia menemukan
informasi-informasi baru yang bagus untuk diberitakan. Jurnalis