Page 97 - Bahasa Indonesia Jurnalistik
P. 97

88 BAHASA INDONESIA JURNALISTIK


             kemudian menimbulkan kecerobohan. Para wartawan ceroboh

             karena menggunakan istilah-istilah yang yang sudah klise. Dan
             tidak ada penyegaran dalam penggunaan diksi.

             Kemasabodohan dan kecerobohan juga muncul ketika penulis
             berita malas mencari kata-kata yang tepat untuk sesuatu maksud
             yang hendak disampaikan. Padahal ini merupakan kunci untuk
             menulis dengan baik. Jika bahasa Indonesia digunakan dengan baik

             dan benar, maka akan menjadi alat efektif untuk menyampaikan
             informasi atau berita.

          3.  Tidak Mau Mengikuti Petunjuk
             Banyaknya penyimpangan dalam penggunaan ragam bahasa
             jurnalistik ini juga dikarenakan petunjuk dalam menggunakan
             bahasa tertulis itu tidak diikuti dengan semestinya. Petunjuk dalam
             menggunakan bahasa jurnalistik ini yaitu berupa tata bahasa,
             kamus, dan pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), serta
             Sepuluh Pedoman Pemakaian Bahasa dalam Pers.


          4.  Mencontoh Bahasa Public Figure
             Dalam dunia jurnalistik, penggunaa kata-kata pada dasarnya akan
             menjadi mode karena penggunaannya secara menarik telah diawali
             olreh majalah tempo. Ikut-ikutan seperti itu tidak dilarang, namun
             jika kata-kata populer terlalu sering digunakan, maka pesonanya
             akan lenyap, dan akan menjadi tidak menarik lagi.


          5.  Kesalahan Pemilihan Diksi
             Pemilihan kata atau diksi merupakan hal penting dalam menulis,
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102