Page 96 - Bahasa Indonesia Jurnalistik
P. 96
BAHASA INDONESIA JURNALISTIK 87
Namun ada beberapa kendala yang menghalangi terwujudnya bahasa
jurnalistik yang baik. Adanya desakan-desakan, tekanan-tekanan, atau
kekecewaan-kekecewaan yang berpengaruh terhadap bahasa jurnalistik
sebagai bahasa surat kabar.
Selain tahu bagaimana berbahasa dengan baik, wartawan juga melihat
adanya jebakan-jebakan yang menjerat.Tetapi meski demikian, mengapa
“terpeleset”juga ke“jurang jebakan”kesalahan itu? Jawabannya menurut
Puryanto (2008) berupa lima kendala utama:
1. Menulis Dibawah Tekanan Waktu
Kecepatan merupakan salah satu keharusan dalam dunia
jurnalistik. Baik kecepatan dalam penyampaian informasi, maupun
kecepatan dalam menulis naskah berita karena dikejar waktu oleh
tenggat (deadline) yang harus dipatuhi. Sehingga mengakibatkan
penulis tidak punya waktu untuk memperbaiki tulisannya, untuk
memperindah tulisannya dengan pilihan kata-kata yang tepat,
untuk menghilangkan kalimat-kalimat yang tidak perlu agar
tulisannya menjadi lebih baik dan sempurna.
2. Kemasabodohan dan Kecerobohan
Selain tergesa-gesa, hal lain yang menjadi kendala adalah karena
faktor kemalasan. Kemalasan berfikir maupun mencari kata-
kata atau istilah-istilah yang tepat menjadi faktor yang paling
mempengaruhinya.
Karena orang cenderung mengikuti apa yang sudah dilakukan
orang lain dan tidak mau menciptakan sendiri. Sehingga dengan
adanya sifat malas ini, maka akan timbul sikap masa bodoh yang