Page 95 - Bahasa Indonesia Jurnalistik
P. 95

86 BAHASA INDONESIA JURNALISTIK


          1.  Balancing, menyangkut lengkap-tidaknya batang tubuh dan data

             tulisan,
          2.  Visi tulisan seorang penulis yang mereferensi pada penguasaan
             atas data-data aktual;
          3.  Logika cerita yang mereferensi pada kecocokan;
          4.  Akurasi data;
          5.  Kelengkapan data, setidaknya prinsip 5W 1H;
          6.  Panjang pendeknya tulisan karena keterbatasan halaman (Suroso,

             2001).

          Oleh karena itu diperlukan latihan menulis yang terus-menerus, dan
          latihan penyuntingan. Dengan upaya pelatihan dan penyuntingan,
          diharapkan seorang jurnalis dapat menyajikan ragam bahasa jurnalistik
          yang memiliki rasa dan memuaskan selera pembacanya, pendengarnya,
          atau penontonnya.

          Walaupun di dunia penerbitan telah ada buku-buku jurnalistik praktis,

          namun masih perlu dimunculkan petunjuk akademik maupun teknis
          pemakaian bahasa jurnalistik.

          Dengan mengetahui karakteristik bahasa pers Indonesia—termasuk
          sejauh mana mengetahui penyimpangan yang terjadi, kesalahan dan
          kelemahannya,– maka akan dapat diformat pemakaian bahasa jurnalistik
          yang komunikatif.


          Pertanggungjawaban media massa tentang bahasa yang ditulisnya
          begitu berat karena media massa juga ikut berperan sebagai sarana
          penyebaran dan pembinaan bahasa.
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100