Page 12 - Modul Proyek Produksi Media Pembelajaran
P. 12
B. Rasional Penguatan Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Proyek
(PBP) Melalui Modul
1. Prinsip-Prinsip PBP
Pembelajaran berbasis proyek (PBP) merupakan model
pembelajaran yang menekankan pada pemberian tugas yang dapat
mengarahkan mahasiswa untuk mengalami proses inkuiri. Melalui model
ini diharapkan mereka mampu mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap sebagai dasar penilaian bagi pendidik (Hamidah,
dkk., 2020). Setidaknya terdapat 7 prinsip PBP, yaitu:
a. Prinsip Menantang. Prinsip ini diwujudkan dalam bentuk masalah
atau pertanyaan sekaitan dengan konteks mata kuliah. Masalah
utamanya adalah “Bagaimana memproduksi media
pembelajaran yang berdaya guna?” Masalah atau pertanyaan
memberikan struktur pengorganisasian untuk pembelajaran
berbasis proyek dan menjadikan pembelajaran bermakna karena
pertanyaan tersebut telah mengarahkan pembelajaran kepada
suatu tujuan. Di samping itu, mahasiswa tidak hanya memperoleh
pengetahuan untuk mengingatnya; mereka mendapatkan
pengetahuan untuk menggunakannya. Pertanyaan memfokuskan
perhatian siswa pada apa yang penting untuk dipelajari dan
membantu siswa membedakan antara informasi yang relevan dan
tidak relevan. Suatu penelitian menunjukkan bahwa tantangan
merupakan faktor penting dalam menghasilkan hasil belajar
b. Prinsip Inkuiri. Prinsip inkuri atau penyelidikan dalam
pembelajaran berbasis proyek berlangsung secara berkelanjutan
melalui pengembangan pertanyaan, identifikasi, hingga
merencanakan apa yang akan mereka buat sebagai jawaban. Para
pendidik progresif memandang inkuiri atau penyelidikan sebagai
jantung dari semua pembelajaran yang bermakna.
c. Prinsip Keaslian (Otentisitas). Keaslian merupakan konsep yang
kompleks, tetapi umumnya identik dengan membuat pengalaman
belajar senyata mungkin. Ciri-ciri keotentikannya antara lain:
1) Otentik dalam proyek. Mahasiswa dapat merancang proyek
didasarkan pada apa yang mereka alami di dunia nyata
sehingga mereka akan memperoleh pengalaman belajar secara
langsung pada konteks lingkungan mereka sendiri;
2) Otentik dalam kegiatan dan perlatan. Mereka melaksanakan
kegiatan dan menyelesaikan tugas proyek dengan
menggunakan alat yang juga digunakan orang lain di dunia
nyata;
4

