Page 13 - Modul Proyek Produksi Media Pembelajaran
P. 13
3) Otentik dalam dampak hasil proyek. Apa yang mereka buat
memiliki dampak pada dunia nyata;
d. Prinsip Independensi. Pembelajaran berbasis proyek mendorong
mahasiswa untuk membuat keputusan tentang bagaimana
menyelesaikan tugas proyek, berpikir kritis, menyuarakan
pendapat, mengekspresikan ide dalam tindakan kreatif-inovatif-
produktif, membuat pilihan. Semua ini memiliki konsekuensi yang
baik untuk pembelajaran, motivasi dan perilaku, seperti
munculnya tindakan mengatur diri, mengorganisasi diri,
mengontrol diri, mengeksternalisasi dan internalisasi nilai diri dan
lain-lain.
e. Prinsip Refleksi. Refleksi adalah bagian dari “tindakan kognitif”
yang memiliki peran penting dalam pembelajaran berbasis proyek.
Dewey menulis, “We do not learn from experience. We learn from
reflecting on experience” (Dewey, 1933). Ketika refleksi diterapkan
pada proses berpikir seseorang -memikirkan pemikirannya sendiri-
psikolog menyebutnya sebagai metakognisi. Dengan refleksi,
memungkinkan mahasiswa secara bijaksana mencapai kemajuan
melalui tugas-tugas proyek dan mampu mengubah perilakunya
sesuai kebutuhan.
f. Prinsip Kritik dan Revisi. Prinsip kritik dan revisi adalah hal yang
biasa dilakukan selama proyek berlangsung. Kelompok, dosen,
teman di luar kelas, atau bahkan ahli dapat memberikan kritik dan
saran untuk memfasilitasi mahasiswa menemukan hal-hal yang
tidak pantas dalam suatu hasil proyek dan merevisinya sesuai
dengan itu.
g. Prinsip Publikasi Produk. Dalam pembelajaran berbasis
proyek memungkinkan mahasiswa memiliki kesempatan untuk
mempresentasikan produknya kepada teman-temannya. Lebih dari
itu, produk mereka dapat dipublikasikan melalui majalah dinding
kampus atau lemari display di Kantor Jurusannya. Bahkan bisa
didisplay dalam pameran kecil yang menggabungkan beberapa
kelas paralel dan hal ini akan memberikan penglaman yang sangat
berkesan bagi mahasiswa.
2. Kedudukan dan Fungsi Modul Proyek
Pembelajaran berbasis proyek ini berisi produksi media
pembelajaran yang tentunya menuntut adanya aktivitas yang kompleks.
Agar PBP ini dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip di atas perlu
kiranya dikelola secara sistematis dan sistemik. Sistematis mengacu
pada prosedur yang logis-saintifik dan sistemik mengacu pada
5

