Page 92 - epocket book Penulisan Artikel Ilmiah
P. 92
Pada sisi yang lain seorang hacker yang memiliki sisi baik, jika menemukan hal-hal
indikasi penyimpangan/peretasan/pembobolan akan memberitahu sistem
administrator, bahwa sistem komputer yang dimasukinya telah terdapat kelemahan
yang mungkin berbahaya bagi sistem komputer tersebut. Jika hasil dari hacking ini
dimanfaatkan oleh orang yang tidak baik, maka tindakan tersebut digolongkan ke
dalam kejahatan siber.
MEMAHAMI ASPEK ATURAN DAN HUKUM
Selain itu, transaksi dalam elektronik ini mengandung banyak aspek hukum yang
harus diperhatikan, baik dari segi perdata maupun pidana, diantaranya tentang
perlindungan hukum bagi konsumen yang dirugikan, cara penyelesaian sengketa
antara pelaku usaha dan konsumen, keabsahan kontrak secara elektronik yang dapat
dilihat pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik yang diubah sebagian dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (Rudiastari, 2015).
Contoh kasus pengenaan sanksi hukum kejahatan siber dalam bentuk phishing di
Indonesia dapat dikenakan UU ITE No.11 Tahun 2008 Pasal 35 “Setiap Orang dengan
sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan manipulasi, penciptaan,
perubahan, penghilangan, pengrusakan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik dengan tujuan agar Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
tersebut dianggap seolah-olah data yang otentik” jo Pasal 51 ayat (1) “Setiap Orang
yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dipidana dengan
pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah)”, karena phishing merupakan
kejahatan siber yang membuat situs yang menyerupai situs asli yang resmi, padahal
situs tersebut adalah situs palsu. Cybercrime dalam bentuk phishing ini juga dapat
dikenakan Pasal 28 ayat (1), Pasal 45A ayat (1) karena phishing juga melakukan
kebohongan untuk menyesatkan orang lain di mana mengarahkan orang yang
dibohongi untuk mengakses sebuah tautan yang di mana tautan tersebut ditujukan ke
situs palsu dan memberikan suatu perintah untuk memperbarui informasi pribadinya
yang rahasia ke dalam situs palsu yang telah dibuat oleh pelaku phishing, sehingga
DIGITAL SKILL 84