Page 36 - BUKU ILMU FALAK
P. 36
Sebagai contoh, kami sajikan data tempat Masjid Agung
Jawa Tengah, dengan data sebagai berikut:
lintang dan λ bujur Ka‟bah (Mekah)
o
= 21 25‟ 25” LU.
o
λ = 39 49‟ 39” BT.
lintang dan λ bujur tempat MAJT:
o
= 6 59‟23” LS.
o
λ = 110 26‟38” BT.
Maka perhitungannya adalah:
1. Langkah ke-1 : cari SBMD
o
o
o
110 26‟ 38”– 39 49‟ 39” = 70 36‟ 59”
2. Langkah ke-2 : masukkan data ke rumus
Tan Q = Tan 21° 25‟ 25” x Cos -6° 59‟ 23”x Cosec 70° 36‟
59”– Sin -6° 59‟ 23” x Cotg 70° 36‟ 59” = 24° 29’ 50.72”
5. Praktik Menentukan Arah Kiblat
a. Rashdul Kiblat
Rashdul Kiblat merupakan salah satu cara untuk
menentukan arah kiblat menggunakan bayang-bayang
matahari. Cara ini berpatokan kepada bayang-bayang yang
dihasilkan matahari pada peristiwa yang dikenal istiwa‟
a‟dham atau rashdul qiblat.
Saat rashdul qiblat berlangsung, posisi matahari
tepat berada di atas Ka‟bah sehingga seluruh bayangan
benda tegak lurus akan mengarah ke arah ka‟bah /
Baitullah (kiblat).
Rashdul qiblat hanya terjadi dua kali dalam setahun,
yaitu pada tanggal 28 Mei atau 27 Mei yang terjadi sekitar
pukul 16.18 WIB dan 16 Juli atau 15 Juli sekitar pukul 16.27
Ilmu Falak | 36