Page 2 - Kel 1_06_Nuzul Aliya_Tugas 17 Juni 2021_ANEKA
P. 2

Bom Bunuh Diri di Gerbang Katedral Makassar

                                           dan Ancaman Teror Serentak


                    Banyak  peristiwa  terjadi  pekan  lalu  yang  membuat  kita  berpikir  tentang  keadaan  kita.
            Apakah baik? Apakah buruk? Apakah tidak pasti antara baik atau buruk? Apakah dalam ancaman
            ketidakbaikan atau keburukan?
                    Banyak  hal  terjadi  di  luar  kendali  kita  sendiri  membuat  kita  hidup  dalam  ketidakpastian.
            Soal kabar misalnya, menjadi tidak pasti.
                    Pekan lalu, misalnya. Kita dikejutkan dengan teror bom. Bom bunuh diri terjadi di gerbang
            Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pukul 10.30 WITA.
                    Tidak sendiri, pelaku teror bom bunuh diri adalah pasangan suami isteri yang diidentifikasi
            sebagai  L  dan  YSF.  Identifikasi  keduanya  dilakukan  Tim  Inafis  Polrestabes  Makassar  dan  Tim
            Labfor  Mabes  Polri.  Keduanya  masih  muda  dan  disebut  polisi  sebagai  "milenial".  L  dan  YSF
            berboncengan mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi DD 5984 MD.
                    Identifikasi sebagai suami isteri didapat polisi dari keterangan Rizaldi. Rizaldi menikahkan
            L dan YSF pada September 2020. Rizaldi ditangkap polisi pada Januari 2021. Rizaldi ditangkap
            bersama  Zulfikar,  menantunya  yang  tewas  ditembak  polisi.  Menurut  keterangan  polisi,  Rizaldi
            bersama  Zulfikar  adalah  anggota  jaringan  Jamaah  Ansharut  Daulah  (JAD)  yang  diidentifikasi
            terkait bom Jolo di Filipina, 2018. Terkait pasangan suami isteri ini, polisi menyebut L dan YSF
            bertugas sebagai pemberi doktrin, mempersiapkan jihad dengan bom bunuh diri dan membeli bahan
            untuk bom bunuh diri.
                    Polisi mendapati bukti, L dan YSF kerap hadir dalam pengajian di Villa  Mutiara, Cluster
            Biru,  Makassar  dan  memberikan  doktrin  jihad  sebelum  mempersiapkan  bom  bunuh  diri.    Bom
            bunuh diri dipersiapkan secara tepat terkait pemilihan waktu. Pukul 10.30 saat bom bunuh diri itu
            meledak dan menewaskan L dan YSF adalah waktu peralihan jadwal misa Minggu Palma antara
            misa kedua dan ketiga. Dalam tradisi Gereja Katolik, Minggu Palma adalah awal dari rangkaian
            Pekan  Suci  menuju  Paskah  yang  akan  jatuh  pada  4  April  2021.  Pekan  Suci  terdiri  dari  Minggu
            Palma, Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Paskah.
                    Di  semua  rangkaian  Pekan  Suci  itu,  misa  kedua  biasanya  dihadiri  paling  banyak  umat
            karena tidak terlalu awal dan tidak terlalu larut. Karena pandemi, jumlah umat yang hadir dibatasi.
                    Untuk Minggu Palma di Gereja Katedral, misa kedua berakhir sekitar pukul 10.00 dan misa
            ketiga dimulai pukul 11.00. Pada waktu peralihan saat umat keluar dan masuk gereja, bom bunuh
            diri direncanakan oleh pasangan L dan YSF. Rencana jahat L dan YSF untuk meledakkan diri di
            area  Gereja  Katedral  Makasaar  saat  peralihan  waktu  misa  digagalkan  petugas  keamanan  yang
            menaruh curiga. Gagal masuk gerbang gereja yang dijaga petugas, L dan YSF tertahan sejenak lalu
            meledak. Pada kejadian bom bunuh diri L dan YSF tewasserta belasan korban termasuk petugas
            keamanan gereja mengalami luka-luka termasuk luka bakar.
                    Setelah bom  bunuh diri itu, polisi menangkap empat orang yang ada dalam jaringan bom
            bunuh diri ini. Kempatnya diidentifikasi sebagai AS, SAS, MR dan Aa. Keempatnya adalah warga
            Bima, Nusa Tenggara Barat.
                    Libatkan keluarga
                    Sejak 2018, bom  bunuh diri melibatkan keluarga atau  anggota keluarga mulai  muncul di
            Indonesia.  Dalam  serangannya  ke  obyek-obyek  terpilih,  umumnya  keluarga  ini  menggunakan
            sepeda motor.
                    Teror bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya pada 13-14 Mei 2018 adalah awal kesadaran
            kita akan ancaman atas kemanusiaan ini.
                    Pada Minggu (13/5/2018) pagi, tiga bom bunuh diri meledak di tiga gereja di Surabaya saat
            ibadah  sedang  dilakukan.  Enam  pelaku  bom  bunuh  diri  di  tiga  gereja  itu  tewas  dan  membawa
            korban 15 warga meninggal dunia. Sebanyak 57 orang mengalami luka berat hingga ringan. Tidak
   1   2   3   4   5   6