Page 19 - E-Modul Kebijakan Cultuurstelsel Belanda di Karesidenan Madiun
P. 19
18
Meskipun ketentuan tersebut telah ditetapkan
secara tertulis, namun dalam prakteknya banyak
terjadi penyimpangan seperti penyediaan tanah untuk
menanam tanaman wajib dilakukan secara paksa, tanah
yang digunakan melebihi 1/5 bagian, tanah yang
diserahkan tetap dipungut pajak, tenaga kerja
dipekerjakan secara paksa selama berbulan-bulan, upah
hasil tanaman tidak sesuai dengan yang diserahkan,
dan kegagalan hasil panen dibebankan kepada
penduduk dengan melakukan ulangan penyerahan
tanah (Hadiatmodjo, 1980: 208). Berbagai praktik
monopoli dan paksaan selama pelaksanaan
Cultuurstelsel tersebut, menyebabkan rakyat pribumi
semakin menderita. Oleh karena itu aksi untuk
menentang kebijakan Cultuurstelsel tersebut, semakin
bermunculan di Negeri Belanda terutama dari orang
orang humanis berpaham liberal. Atas desakan orang
orang humanis lah, pemerintah Belanda akhirnya
menghapus kebijakan Cultuurstelsel tersebut pada tahun
1870.