Page 34 - menumpas cyberbullying
P. 34

No    Peran Pendidik Dalam Mencegah CyberBullying (Perundungan di Dunia Maya)
                  1    Mengedukasi siswa dan guru terkait kekerasan online / perundungan di dunia maya
                  2    Menceritakan  kisah  yang  berhubungan  (Cerita-cerita  yang  serupa  yang  harus
                       dibagikan  kepada  siswa  untuk  terus-menerus  mengingatkan  mereka  tentang
                       kenyataan dari komunikasi via elektronik yang tidak bijaksana.
                  3    Mendorong remaja untuk berhenti sejenak sebelum memposting (karena seringkali
                       didasarkan pada emosi atau perasaan yang mendesak untuk merespons/menanggapi
                       dan berasumsi bahwa tidak terjadi hal buruk yang akan menghampirinya)
                  4    Meminta bantuan professional dari luar
                  5    Menyampaikan dan mempertegas harapan yang jelas terkait penggunaan perangkat
                       digital (Aturan diberikan kepada siswa yang membawa perangkat teknologi pribadi
                       ke sekolah sebagai berikut:
                       1. Penyalahgunaan teknologi milik sekolah
                       2. Penyalahgunaan teknologi milik siswa lain saat berada di sekolah atau di acara
                       sekolah
                       3. Perilaku online apa pun yang secara mendasar mengganggu lingkungan belajar
                       atau melanggar hak siswa atau anggota pegawai lainnya.

                       Apa  yang  dapat  dilakukan  untuk  mencegah  remaja  terlibat  dalam  Bullying  dan
                       CyberBullying (penindasan di dunia maya)? berikut adalah beberapa Anjuran dan
                       Larangan:
                       1.  Jangan menambah sanksi  formal.  Masalahnya  adalah  bahwa  sebagian  besar
                       remaja  (dan  banyak  orang  dewasa  untuk  yang  lain)  hanya  tidak  berhenti  untuk
                       mempertimbangkan  biaya  yang  mungkin  sebelum  berpartisipasi  dalam  perilaku
                       (terutama, mungkin konsekuensi pidana)
                       2.  Jangan  memberlakukan  kebijakan  tanpa  toleransi.  kebijakan  toleransi  nol
                       pengelola sekolah untuk menerapkan sanksi spesifik yang umumnya berat (seringkali
                       skorsing  atau  bahkan  pengusiran)  kepada  siswa  yang  terbukti  telah  berpartisipasi
                       dalam perilaku terlarang.
                       3. Jangan memanfaatkan mempermalukan publik. Rasa malu adalah kekuatan
                       yang kuat yang dapat digunakan untuk mendorong kesesuaian dan kepatuhan. tetapi
                       jika disalahgunakan, hal itu dapat menghasilkan respons yang berlawanan.
                       4. Beri siswa hak untuk menyesuaikan diri. Ancaman hukuman hanya berhasil jika
                       seseorang  memiliki  sesuatu  yang  berharga  dalam  hidup  mereka  yang  berisiko
                       kehilangan jika dihukum. misalnya, mendapatkan nilai buruk hanya menyakitkan jika
                       seorang siswa peduli dengan nilai bagus atau bertujuan untuk kuliah atau beasiswa.
                       Hal  terbaik  yang  dapat  kita  lakukan  bagi  siswa  untuk  mencegah  mereka  dari
                       penindasan orang lain adalah dengan melibatkan mereka dalam kegiatan prososial
                       yang sangat mereka nikmati/senangi. Jika terjadi penindasan di dalamnya maka akan
                       diberikan sanksi dari sekolah serta hukuman dari orang tua.
                       5. Terhubung dan berinteraksi. Alasan lain mengapa banyak orang menahan diri
                       dari perilaku buruk adalah karena mereka tidak ingin mengecewakan orang-orang
                       dalam kehidupan yang mereka pedulikan.
                       6. Kembangkan iklim sekolah yang positif. Iklim sekolah yang positif adalah yang
                       merangsang  dan  mendorong  rasa  hormat,  kerjasama,  kepercayaan  dan  tanggung
                       jawab bersama untuk tujuan pendidikan.
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39