Page 163 - PGSD-MODUL 1 BAHASA INDONESIA
P. 163
maupun bagi dunia luas. Maka dari itu penulis artikel ilmiah harus benar-benar
menyusun karyanya dengan baik dan benar serta dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah.
c) Kaidah Kebahasaan Artikel Ilmiah
Sejalan dengan tujuan dan fungsi dari artikel ilmiah, merujuk pada literatur
Abidin, Aziz, & Fadlilah (2010) menyatakan bahwa kaidah kebahasaan dari
artikel ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(1) Bahasa yang taat asas baik dalam hal teknik penulisannya (ejaan), kata dan
pilihan katanya, susunan kalimatnya, paragrafnya, serta unsur makna yang
terkandung dalam bahasa tersebut
(2) Titik pSaudarang kebahasaan harus taat asas pula, baik dalam ragam dan
modus maupun mengenai kata diri dan kata ganti diri.
(3) Istilah yang digunakan haruslah istilah keilmuan sehingga berbeda dengan
istilah sastra dan istilah umum lainnya
(4) Hindari bahasa yang telah usang, kolot, dan basi
(5) Hindari bahasa yang ekstrem, berlebihan, dan haru
(6) Bahasa yang digunakan lebih menekankan pada aspek komunikasi dengan
pikiran daripada perasaan
(7) Kalimat dan alinea sebagaiknya sedang, tidak terlalu pendek dan tidak terlalu
panjang.
Selain itu dapat pula dijelaskan sebagaimana merujuk pada PuspSaudarari
(2007) bahwa kaidah kebahasaan artikel ilmiah sebagai berikut:
(1) Baku, yakni taat asas kebahasaan yang berlaku
(2) Denotatif, yakni kata-kata dan istilah yang digunakan haruslah bermakna
lugas, bukan konotatif dan tidak bermakna gSaudara
(3) Berkomunikasi dengan pikiran bukan dengan perasaan. Ragam bahasa ilmu
lebih bersifat tenang, jelas, tidak berlebih-lebihan atau hemat, dan tidak
emosional