Page 40 - PGSD-MODUL 1 BAHASA INDONESIA
P. 40
Kalimat di atas jika dilafalkan maka akan jelas peranan intonasi final dalam
menentukan status kalimat. Kalimat satuan sintaksis dapat diperluas dengan
menambah klausa dengan sifat hubungan parataktis koordinatif atau subordinatif.
a) Klasifikasi kalimat
Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan menjadi kalimat tunggal,
kalimat bersusun, dan kalimat majemuk.
(1) Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas.
Contoh:
(a) Dia datang dari Bandung.
(b) Nenekku masih sehat.
(c) Saya sedang membaca buku di kamar.
(2) Kalimat bersusun
Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari satu klausa bebas dan
sekurang-kurangnya satu kalimat terikat.Ada beberapa sebutan untuk sebutan
kaliat bersusun, misalnya kalimat majemuk bertingkat, atau kalimat majemuk
subordinatif.
Contoh:
(a) Kalau Alya menangis, Aldo pun ikut menangis.
(b) Aldo tidak pergi ke sekolah karena sedang sakit.
(c) Karena ada banyak siswa yang tidak siap, ujian dibatalkan.
(3) Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari beberapa klausa bebas yang
disebut juga sebagai kaliat setara.
Contoh:
(a) Alya membuka jendela kaar lalu membersihkan tempat tidur.
(b) Aldo hobi bermain bola dan sering menciptakan gol.
Berdasarkan struktur klausanya, kalimat dibedakan menjadi:
(1) Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap adalah kalimat yang mengandung klausa lengkap.Sekurang-
kurangnya terdapat unsur objek dan predikat.