Page 48 - 150_Mediakom
P. 48
LENTERA
emajuan teknologi mampu
mendatangkan manfaat, salah Pamer Kemewahan
satunya adalah mendekatkan
jarak seperti orang kini dapat
Kmelihat langsung lawan di Dunia Maya
bicaranya lewat panggilan video (video
call). Perkembangan teknologi juga diikuti
dengan hadirnya berbagai platform
media sosial yang mulanya dimanfaatkan SEJUMLAH ORANG MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL
sebagai sarana untuk mencari kawan
lama ataupun pertemanan baru. SEBAGAI AJANG MENUNJUKKAN KELEBIHAN YANG
Seiring berjalannya waktu, orang DIMILIKINYA ATAU FLEXING. UPAYA MENARIK PERHATIAN
memanfaatkan media sosial untuk
berbagai hal, salah satunya adalah DENGAN FLEXING AKAN BERDAMPAK NEGATIF.
membagikan aktivitas keseharian,
baik ketika bekerja, bersama keluarga, Penulis: Rifany Sastradipradja dan Didit Tri Kertapati
maupun sedang liburan. Ada juga yang
menggunakan media sosial sebagai ajang
untuk menunjukkan kelebihan yang
dimilikinya atau pamer kemewahan,
yang belakangan populer dikenal
dengan flexing.
Menurut Cambridge Dictionary, flexing
adalah tindakan untuk menunjukkan dimiliki sebagai bentuk menunjukkan untuk memperoleh perhatian dari
sesuatu yang dimiliki tetapi dengan status sosial yang diharapkan dapat lingkungannya sehingga kebutuhan
cara yang dianggap orang lain tak menarik perhatian sehingga memperluas atas perhatian itu dapat terpenuhi
menyenangkan. Sementara kamus pergaulan. melalui flexing.
Merriam-Webster mengartikan Alasan kedua, ditinjau dari sudut Mira mengatakan upaya menarik
flexing sebagai tindakan memamerkan pandang psikologi klinis, flexing berkaitan perhatian dengan flexing akan
sesuatu yang dimiliki secara pribadi dengan rasa tidak aman (insecurity) memberikan dampak negatif. Sebab,
dengan cara lebih mencolok. Sedangkan yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut akan terus berusaha
Rhenald Kasali mengatakan, flexing mendorongnya untuk menunjukkan tampil lebih baik daripada orang lain
merupakan sebuah istilah yang memiliki apa yang menurutnya merupakan dan akan terus membandingkan dirinya
arti pamer kemewahan dan biasanya keunggulannya dibanding orang lain. dengan orang lain. Akibatnya, ini akan
dijumpai di sejumlah media sosial, seperti Miranty Novia Wardhani, S.Psi., menjadi preseden buruk di masa
Instagram, TikTok, Youtube, dan lainnya. psikolog dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) datang, di mana ketika orang tersebut
Lantas yang menjadi pertanyaan Marzoeki Mahdi, Bogor, dalam pesan merasa tidak lebih baik dari orang lain
adalah mengapa orang melakukan tertulis kepada Mediakom menyampaikan dan tidak cukup baik dibandingkan
flexing? Dosen psikologi Universitas alasan seseorang berperilaku pamer dengan orang lain maka dia akan terus
Muhammadiyah Surabaya (UMS), karena self esteem atau keberhargaan mengembangkan rasa tidak aman di
Dewi Ilma Antawati, dalam tulisan diri yang rendah sehingga membuat dalam dirinya.
yang dipublikasikan di situs web UMS seseorang selalu merasa kurang “Kalau perasaan insecure ini terus
menyebutkan ada beberapa alasan dibandingkan orang lain dan ada isu terbangun, maka dia tidak akan
seseorang melakukan flexing. Pertama, rejection atau perasaan takut terhadap selesai dengan dirinya, dia akan terus
berdasarkan ilmu psikologi sosial, penolakan. Sehingga, kata Mira, melakukan flexing. Jadi satu perilaku
disebutkan memamerkan sesuatu yang perilaku flexing ini akhirnya berfungsi pamer akan diikuti oleh perilaku pamer
48 || MEDIAKOM | JANUARI 2023