Page 92 - Modul Pendidikan Guru Penggerak Bu Siti Dhomroh
P. 92
MULAI DARI DIRI
Pengantar
Sebelum menjadi pendidik, kita sudah merasakan bagaimana menduduki bangku sekolah dan
menjadi murid. Dalam sesi awal ini, bapak dan ibu calon guru penggerak sejenak diminta untuk
memutar ingatan ke puluhan tahun yang lalu ketika menjadi murid di sekolah. Bayangkan
pengalaman yang bapak ibu alami ketika Sekolah Dasar, Menengah Pertama dan Menengah
Atas. Rasakan lagi ingatan perasaan ketika menjadi murid dulu. Mengapa hal ini penting?
Terkadang sebagai pendidik kita seringkali bisa menilai kualitas pendidikan dari sudut pandang
orang dewasa, sehingga penting bagi kita melakukan refleksi pengalaman masa lalu ketika
menjadi murid untuk melihat lebih dekat sudut pandang murid sebagai subjek pendidikan.
Kita dapat memulai refleksi dengan bercerita pengalaman masa lalu sebagai murid dengan
pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Pertanyaan 1
Bagaimana budaya interaksi Anda sebagai murid dengan guru ketika sekolah dulu?
Interaksi saya dengan guru di masa lalu sangat menjaga adab dan sopan santun. Saya hanya
berani bertatap muka dengan guru hanya saat di sekolah sj. Jika bertemu di tempat lain selain
sekolah, saya merasa malu dan takut. Saya tidak berani berbicara keras dan bergurau dengan
guru. Sungguh.....berbeda dengan sekarang.
Pertanyaan 2
Bagaimana budaya sekolah Anda mempengaruhi karakter Anda?
saya sekolah di sekolah agama, maka budaya sekolah saya sangat ketat dengan aturan agama.
Budaya ini mempengaruhi karakter saya sampai saat ini.
Pertanyaan 3
Pada modul sebelumnya kita belajar tentang filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang
menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat
menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat
memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak” Dari
filosofi pendidikan tersebut sebagai guru penggerak mari kita refleksikan bersama dari
pengalaman belajar di masa lalu dengan filosofi pendidikan sebagai pamong yang menuntun
tumbuh dan kodrat anak dengan menjawab pertanyaan berikut:
Dari hasil refleksi pengalaman masa lalu yang dikaitkan dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar
Dewantara dan nilai guru penggerak, seperti apakah konsep budaya positif menurut Anda?
Budaya positif akan membantu menumbuhkan kekuatan kodrat anak dan menuntun tumbuhnya
kodrat itu sehingga akan terbentuk karakter pada diri anak agar selamat dan bahagia sebagai
manusia secara pribadi maupun sosial.
Pengantar
Sebelum menjadi pendidik, kita sudah merasakan bagaimana menduduki bangku sekolah dan
menjadi murid. Dalam sesi awal ini, bapak dan ibu calon guru penggerak sejenak diminta untuk
memutar ingatan ke puluhan tahun yang lalu ketika menjadi murid di sekolah. Bayangkan
pengalaman yang bapak ibu alami ketika Sekolah Dasar, Menengah Pertama dan Menengah
Atas. Rasakan lagi ingatan perasaan ketika menjadi murid dulu. Mengapa hal ini penting?
Terkadang sebagai pendidik kita seringkali bisa menilai kualitas pendidikan dari sudut pandang
orang dewasa, sehingga penting bagi kita melakukan refleksi pengalaman masa lalu ketika
menjadi murid untuk melihat lebih dekat sudut pandang murid sebagai subjek pendidikan.
Kita dapat memulai refleksi dengan bercerita pengalaman masa lalu sebagai murid dengan
pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Pertanyaan 1
Bagaimana budaya interaksi Anda sebagai murid dengan guru ketika sekolah dulu?
Interaksi saya dengan guru di masa lalu sangat menjaga adab dan sopan santun. Saya hanya
berani bertatap muka dengan guru hanya saat di sekolah sj. Jika bertemu di tempat lain selain
sekolah, saya merasa malu dan takut. Saya tidak berani berbicara keras dan bergurau dengan
guru. Sungguh.....berbeda dengan sekarang.
Pertanyaan 2
Bagaimana budaya sekolah Anda mempengaruhi karakter Anda?
saya sekolah di sekolah agama, maka budaya sekolah saya sangat ketat dengan aturan agama.
Budaya ini mempengaruhi karakter saya sampai saat ini.
Pertanyaan 3
Pada modul sebelumnya kita belajar tentang filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang
menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat
menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat
memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak” Dari
filosofi pendidikan tersebut sebagai guru penggerak mari kita refleksikan bersama dari
pengalaman belajar di masa lalu dengan filosofi pendidikan sebagai pamong yang menuntun
tumbuh dan kodrat anak dengan menjawab pertanyaan berikut:
Dari hasil refleksi pengalaman masa lalu yang dikaitkan dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar
Dewantara dan nilai guru penggerak, seperti apakah konsep budaya positif menurut Anda?
Budaya positif akan membantu menumbuhkan kekuatan kodrat anak dan menuntun tumbuhnya
kodrat itu sehingga akan terbentuk karakter pada diri anak agar selamat dan bahagia sebagai
manusia secara pribadi maupun sosial.