Page 47 - E-MODUL FITRI MS_Spread
P. 47

3. Afinitas Elektron


           Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan atau diperlukan oleh suatu atom dalam
          wujud gas untuk menerima satu atau lebih elektron. Angka afinitas elektron makin besar
          negatif  berarti  ainitas  elektron  nya  makin  besar.  Sebaliknya,  angka  ainitas  elektron
          makin  besar  positif  berarti  ainitas  elektronnya  makin  kecil.  Berlawanan  dengan  energi
          ionisasi, afinitas elektron sulit diukur karena anion berbagai unsur tidak stabil.

























           Dalam  satu  golongan,  dari  atas  ke  bawah,  umumnya  terdapat  peningkatan  nilai  energi
       menuju ke angka yang lebih positif, artinya ainitas elektron semakin kecil. Makin ke bawah

       jari-jari  atom  semakin  besar  sehingga  gaya  tarik  inti  terhadap  elektron  valensi  makin
       lemah.  Dengan  demikian,  atom  semakin  sulit  untuk  mengikat  elektron  dari  atom  lainnya.
       Makin  sedikit  elektron  yang  dapat  diikat  maka  makin  sedikit  energi  yang  dibebaskan
       sehingga makin kecil nilai ainitas elektronnya.
            Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, nilai energi makin besar negatif atau makin besar
       ainitas elektronnya, kecuali golongan gas mulia (VIIIA). Hal ini karena makin ke kanan jari-
       jari  atom  semakin  kecil  sehingga  gaya  tarik  menarik  antara  inti  atom  dengan  elektron
       terluar  semakin  besar.  Oleh  karena  itu,  atom  dalam  wujud  gas  lebih  mudah  menarik
       elektron  menghasilkan  anion  gas.  Makin  banyak  elektron  yang  dapat  diikat  maka  makin
       besar  energi  yang  dibebaskan.  Namun,  pada  golongan  gas  mulia  justru  nilai  ainitas
       elektronnya menunjukkan angka paling besar positif (afinitas elektronnya terkecil). Hal ini
       karena  atom-atom  dari  unsur  gas  mulia  bersifat  inert.  Artinya,  atom-atom  bersifat  stabil,
       tidak menarik elektron maupun melepas elektron valensinya.





                                                                                          Fakta Sains



          Dalam dunia kimia cinta, hormon seperti dopamin dan serotonin memiliki afinitas elektron
          yang tinggi. Ketika kita merasakan cinta atau kebahagiaan, molekul-molekul ini bekerja
          dalam tubuh kita, memicu reaksi kimia yang memberikan perasaan euforia. Ini menjadikan
          cinta bukan hanya perasaan, tetapi juga reaksi kimia yang nyata dalam tubuh kita!





                                                             46
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52