Page 91 - Buku Digital Interaktif Dilengkapi AR dan VR
P. 91
5.5.2. Tekanan Turgor dan Gaya Kohesi dan Adhesi
Selain perbedaan tekanan osmotik, tekanan turgor yang ada di dalam sel-sel
floem juga berperan dalam pengangkutan asimilat. Tekanan turgor adalah
tekanan yang diberikan oleh air terhadap dinding sel yang membantu
menjaga struktur sel tetap kokoh. Tekanan ini bekerja bersama dengan gaya
kohesi (tarikan antara molekul air) dan adhesi (tarikan antara molekul air
dengan dinding sel) untuk mendorong pergerakan cairan dalam floem
(Marschner, 2012).
Kohesi dan Adhesi: Kohesi memungkinkan molekul air untuk tetap bersatu
selama perjalanan melalui floem, sedangkan adhesi memungkinkan molekul
air untuk melekat pada dinding sel dan mendukung aliran air ke atas
meskipun melawan gravitasi. Gaya kohesi dan adhesi ini berperan dalam
menjaga kontinuitas aliran larutan organik melalui sistem floem
(Zimmermann, 1983).
5.5.3. Pengaruh Tekanan Hidrostatik pada Pergerakan Cairan dalam
Floem
Tekanan hidrostatik yang terjadi karena peningkatan tekanan osmotik di
daun juga berperan dalam mendorong pergerakan cairan melalui floem.
Setelah air masuk ke dalam floem akibat perbedaan tekanan osmotik,
tekanan hidrostatik yang lebih tinggi di daerah sumber akan mendorong
larutan asimilat untuk bergerak melalui floem menuju daerah tujuan.
Aliran Larutan Organik: Sebagai akibat dari tekanan hidrostatik ini, asimilasi
(terutama sukrosa) yang terkandung dalam larutan floem akan bergerak dari
daun ke bagian tanaman lainnya, seperti akar dan tunas. Proses ini
memanfaatkan aliran tekanan untuk mendistribusikan energi dan nutrisi
yang dibutuhkan tanaman (Marschner, 2012).
5.5.4. Peran Tekanan Osmotik dalam Aliran Tekanan
Tekanan osmotik memainkan peran yang sangat penting dalam mengatur
aliran asimilasi melalui floem. Di daerah sumber, konsentrasi tinggi sukrosa
menyebabkan tekanan osmotik yang tinggi, yang kemudian menarik air ke
dalam floem. Air yang masuk ini meningkatkan tekanan hidrostatik di dalam
80

