Page 33 - E-Modul Perkembangan Peserta Didik_Neat
P. 33

4.  Tahap operasional formal: umur 12 tahun ke atas (anak sudah dapat menggunakan
                      operasi-operasi  konkritnya  untuk  membentuk  operasi  yang  lebih  kompleks,  ciri

                      pokok perkembangannya adalah hipotesis, abstrak, deduktif dan induktif serta logis
                      dan probabilitas.

                         Tingkatan  perkembangan  intelektual  manusia  mempengaruhi  kedewasaan,

                  pengalaman  fisik,  pengalaman  logika,  transmisi  sosial  dan  pengaturan  sendiri.  Teori
                  Piaget jelas sangat relevan dalam proses perkembangan kognitif anak, karena dengan

                  menggunakan teori ini, manusia dapat mengetahui adanya tahap-tahap perkembangan
                  tertentu  pada  kemampuan  berpikir  anak  di  levelnya.  Dengan  demikian  bila  dikaitkan

                  dengan pembelajaran kita bisa memberikan perlakuan yang tepat bagi anak, misalnya

                  dalam memilih cara penyampaian materi bagi siswa sesuai dengan tahap perkembangan
                  kemampuan berpikir yang dimiliki oleh anak.


              C.  Teori Perilaku Dan Kognitif Sosial

                         Teori  kognitif  sosial  pertama  kali  dicetuskan  oleh Albert  Bandura  pada  tahun

                  1970-an dan 1980-an (Yanuardianto, 2019). Teori kognitif sosial atau social cognitive
                  theory,  merupakan  konsekuensi-konsekuensi  perilaku  yang  mempengaruhi  perilaku.

                  Kemungkinan  yang  terjadi  pada  masa  depan  merupakan  respon  yang  dihargai,
                  sedangkan kemungkinan yang akan dihentikan merupakan respon yang dihukum. Teori

                  kognitif sosial juga menjelaskan bahwa perilaku individu dipengaruhi oleh lingkungan,

                  begitu pun sebaliknya bahwa lingkungan dipengaruhi oleh perilaku individu. Sehingga
                  antara  lingkungan,  perilaku  maupun  faktor  sosial  lainnya  saling  mempengaruhi  atau

                  berinteraksi timbal balik yang disebut juga dengan reciprocal determinism (Simamora,

                  2001).
                         Teori  kognitif  sosial  menekankan  arti  penting  dari  belajar  yang  seolah-olah

                  dialami sendiri, proses berpikir simbolik, dan proses regulatori sendiri untuk memahami
                  perilaku manusia. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

                  1.  Belajar  yang  seolah-olah  dialami  sendiri  atau  bisa  disebut  dengan  vicarious
                      learning, atau dapat juga dikatakan dengan imitative learning. Merupakan proses

                      belajar  dengan  mengacu  pada  pengalaman  perilaku  individu  lain  beserta

                      konsekuensinya.
                  2.  Proses berpikir simbolik atau bisa dikatakan dengan symbolic learning. Merupakan

                      penggunaan simbol-simbol baik dalam bentuk kata, gambar, maupun citra mental





                                                                                                  26
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38