Page 23 - MODUL AJAR_Neat
P. 23

c.  Pelumas udara bertekanan (Lubricator)
                                   Fungsi  dari  komponen  ini  adalah  untuk  menyalurkan  minyak  berupa  kabut

                             dalam  jumlah  yang  dapat  diatur,  lalu  dialirkan  ke  komponen  pneumatik  yang
                             membutuhkannya.  Lalu ada juga Lubricator, yang mana komponen ini sama juga

                             dengan bagian pelumasan, fungsi dari lubricator di ( FRL ) unit untuk memberikan

                             pelumasan  pada  bagian-bagian  pneumatik  yang  begerak  seperti  piston  pada
                             solenoid dan piston pada silinder angin. Pelumas  yang digunakan berupa oli dan

                             yang paling direkomendasikan adalah oli dengan ISO VG 32 sampai dengan ISO
                             VG68. Oli yang mengalir di sistem pneumatik bisa diatur sesuai kebutuhan dengan

                             cara memutar bagian pengatur yang berada di atas lubricator , dan perhatikan berapa

                             tetes  yang  keluar  setiap  menitnya  di  kaca  (kaca)  tersebut.  Untuk  lebih  jelasnya
                             komponen lubricator bisa dilihat pada gambar di bawah ini.















                                  Gambar 6. (a) bentuk lubricator, (b) simbol lubricator

                      c.  Katup (valve)

                               Sistem kontrol pneumatik terdiri dari beberapa komponen sinyal dan bagian kerja.

                         Komponen-komponen  sinyal  dan  kontrol  menggunakan  rangkaian  atau  urut-urutan
                         kerja dari bagian kerja yang disebut sebagai katup (valve). Dalam bahasa Jerman dan

                         Belanda disebut dengan ventil. Katup pneumatik adalah perlengkapan pengontrol atau
                         pengatur, baik untuk mulai (start), berhenti (stop), arah aliran dan tekanan aliran dari

                         suatu tekanan perantara yang dibawa oleh pompa. Katup berfungsi untuk mengatur atau

                         mengendalikan arah  udara  kempa  yang  akan  bekerja  menggerakan  aktuator,  dengan
                         kata lain katup ini berfungsi untuk mengendalikan. Katup-katup pneumatik diberi nama

                         berdasarkan pada:
                          1.  Jumlah lubang/saluran kerja (port),

                          2.  Jumlah posisi kerja,
                          3.  Jenis penggerak katup.




                                                             18
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28