Page 16 - ummi test
P. 16
Padi di atas kolam ikan? Bukankah padi “Selain bisa panen padi, kita juga bisa
itu hidup di atas tanah? Apakah tanaman panen ikan dong, Kek! Wah untung besar, nih!”
padi milik Kakek tumbuhdi atas air seperti ujar Rasya, yang disambut oleh tawa Kakek
bungateratai? Pikir Rasya. dan teman-temannya.
Melihat raut bingung Rasya, Kakek jadi “Nah, Kakek sudah membawa jaring ikan.
tertawa. “Penasaran ya, sama omongan Kakek? Ayo kita menangkap ikan-ikan itu,” ajak Kakek.
Makan siang dulu, setelah itu Kakek akan ajak
Rasya dan lainnya ke suatu tempat.” Dengan bersemangat, Rasya, Kak Aufar,
dan teman lainnya berhati-hati turun ke
*** sawah. Mereka saling mereka saling teriak
kegirangan saat ikan-ikan itu tertangkap.
Usai makan siang, Kakek mengajak Rasya
dan teman-teman menyusuri jalan setapak Usai menangkap ikan, mereka pun
dengan sawah luas di kanan dan kiri. Padi- berjalan pulang.
padi masih hijau dan sebagian sudah ada yang
mulai menguning. Rasya tersenyum-senyum, “Anak-anak, tumbuhnya padi dan ikan di
tempat ini indah dan asri. sini adalah rezeki dari Allah.” Kakek berkata
sambil terus berjalan, “Para petani merawat
Begitu sampai di atas jembatan dengan padi dan ikan-ikan itu dengan keringat
air sungai nan jernih di bawahnya, mereka dan do’a, agar berkah Allah senantiasa
berbelok. Hingga tak lama kemudian, mereka menyelimuti kita semua. Jadi, rezeki yang
sampai di sawah yang dibanjiri air. sudah Allah kasih ke kita, jangan dibuang atau
disia-siakan. Mubazir namanya. Contohnya,
“Nah, kita sudah sampai!” seru Kakek. kalau kita sedang makan, kita harus habiskan
Sekilas, Rasya mengira hamparan sawah yang makanan yang sudah Ibu sajikan di atas piring
ada di hadapannya sekarang adalah sawah kita. Tidak boleh sampai dibuang-buang. Betul
yang terendam banjir karena hujan. Namun tidak? Betul, kan, Rasya?”
setelah diperhatikan dengan saksama, Rasya
takjub. Ada banyak ikan yang berkecipuk di Rasya tertawa sambil menggaruk-garuk
air tersebut. Tanaman padi di atasnya pun kepala. Merasa malu karena selama ini dia
tumbuh subur. sering tidak menghabiskan makanan dan
akhirnya terbuang percuma.
“Ini jawaban dari pertanyaanmu, Rasya.”
Jelas Kakek. “Kolam ikan yang menyatu “Kek, ikan-ikan ini akan dimasak, kan?”
dengan sawah. Di sini, kami menyebutnya tanya Rasya.
dengan mina padi. Yaitu budidaya ikan dan
tanaman padi dalam satu lahan. Lihat, ikan Kakek mengangguk. “Kita akan buat
dan padi itu ternyata berteman akrab.” pepes. Bagaimana? Pasti enak!”
“Iya, kek. Ikannya banyak dan gemuk- “Asyik...!” semuanya bersorak kompak.
gemuk.” Balas Rasya, masih takjub. Semuanya tampak bahagia. Begitu pula
Rasya. Rasya sudah tidak sabar ingin melahap
“Selain ikannya yang banyak, padinya ikan-ikan hasil tangkapan hari ini dan
juga subur.” Ujar Kakek, “Karena tikus si hama menghabiskan makanannya hingga bersih tak
itu tidak bisa berenang di kolam ini. Dia tidak bersisa!
akan bisa merusak keakraban antara ikan dan
padi!” ***
16
PERMATA OKTOBER'17 LENGKAP_SSP.pdf 16 9/23/2017 11:51:02 PM