Page 9 - Kriya Tekstil
P. 9
berukuran lebih panjang dan bila disisir akan menghasilkan
benang yang lebih halus dan rata. Untuk memperoleh hasil
yang lebih halus dan rata, serat berserabut panjang tadi
dapat disisir lebih dari sekali. Serat berserabut pendek yang
dipisahkan pada tahap penyikatan biasanya tidak dibuang.
Serat itu masih diolah menjadi benang, tetapi hasilnya tidak
sehalus berserabut panjang.
Istilah disikat dan disisir dalam produk tekstil biasanya
ditujukan untuk benang yang terbuat dari kapas. Benang
hasil penyisiran serat beurukuran panjang lebih kuat dan
menghasilkan kain lebih baik dan permukaanya lebih halus
tetapi kuat, semuanya disisir. Jika akan digunakan untuk
membuat kain wol, serat tersebut hanya disikat. Tetapi jika
dipergunakan untuk membuat benang wol serat harus
disikat dan disisir. Benang wol biasanya lebih pendek dan
lebih halus dari pada benang wool yang tidak diluruskan
dalam penyisiran. Jika benang tersebut telah menjadi kain
wol, permukaannya umumnya lunak, seperti permukaan
halus kain flannel dan tweed. Sedangkan kain wol seperti
kain gabardin, kain kepar atau kain krep tampak halus
permukaannya namun terasa kaku.
c. Spinning (Pemintalan)
Selama proses pemintalan, serabut-serabut kapas
dijalin untuk membentuk benang yang akan saling melekat,
sehingga cukup kuat untuk memasuki tahapan selanjutnya,
sebagai rangkaian proses pembuatan kain. Benang tersebut
dapat dipilin ke kiri (simpul s) atau ke kanan (simpul z) atau
arah pilinannya dapat berganti sesuai dengan jenis benang
yang ingin dihasilkan. Jumlah pilinan biasanya diukur
dengan jumlah putaran pada panjang yang ditentukan,
biasanya satu inci.
6