Page 16 - Bahan Dasar Tekstil
P. 16
Sebelum dilakukan pewarnaan, bahan zat warna alam
seperti kayu, kulit kayu atau biji dilakukan proses
ekstraksi dengan perebusan.
Ekstraksi bahan pewarna alam
• Bahan dari biji, contohnya Bixa orellana (somba)
sebanyak 250 gram ditambah air 5 liter air abu atau
soda abu 2 gram hingga PH 7,5–9. Direbus bersama–
sama selama 1 jam, disaring dan siap untuk mewarnai
kain.
• Untuk bahan dari kayu: secang, tingi, tegeran, atau
yang lainnya, 1 kg kayu/bahan pewarna ditambah 5
liter air rebus selama 1 jam, saring dan siap untuk
mewarnai.
• Untuk daun: 1 kg daun (Alpukat, jambu biji, puring,
dsb) ditambah air 6 liter, rebus 1 jam atau sampai air
menjadi 4,5 liter, saring dan siap untuk mewarnai.
Langkah Pewarnaan
• Kain yang telah dimordan, dilakukan pengikatan untuk
teknik ikat celup atau pembatikan terlebih dahulu
kemudian dicelupkan ke dalam larutan TRO 1 gram /
liter dan tiriskan.
• Masukkan kain ke dalam larutan ekstraksi zat warna,
sambil dibolak-balik sampai rata dan direndam selama
15 menit.
• Kain diangkat dan tiriskan, kemudian buka ikatannya
untuk teknik ikat, keringkan dengan posisi melebar
diangin-anginkan sampai kering. Pewarnaan diulang
minimal 3 kali celupan.
3) Proses Fiksasi (penguat warna)
Ada 3 jenis bahan fiksasi yang sering digunakan karena
aman penggunaannya terhadap lingkungan, bahan
fiksasi selain menguatkan ikatan zat warna alam dengan
kain juga sangat menentukan arah warna yang berbeda.
• Tawas 50 Gram/liter air
13