Page 367 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 367
Dan firman-Nya, � 4'. 'a:i; �I � 4'\ � 1 ''Barangsiapa di antaramu
hadir ( d i negeri tempat tinggalnya) pada bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa."
Ini merupakan kewajiban yang bersifat p a sti b a gi orang yang menyaksikan
permulaan bulan (Ramadhan), artinya bermukim di tempat tinggalnya (tidak
melakukan perjalanan jauh) ketika masuk bulan Ramadhan, sedang ia benar
benar dalam keadaan sehat fisik, maka ia harus berpuasa. A yat ini menasakh
dibolehkannya o r ang sehat yang berada ditempat tinggalnya untuk tidak
berpuasa tetapi mengganti puasa yang ditinggalkannya dengan fidyah berupa
pemberian makan kepada orang miskin untuk setiap hari ia berbuka. Sebagai
mana yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dan tatkala menutup masalah puasa, Allah kembali menyebutkan
rukhsah (keringanan) bagi orang yang sakit dan yang berada dalam perjalanan
untuk tid �� b �lJ? uas q� ngan s rat harus mengqadhanya. Dia berfirman,
�
y�
_
� ;:.( �f :; o� � � } �; 0\S' 0--J 1 ''Dan barangsiapa sakit atau dalam
i
perjal" anan (lalu 'ia berbuka ), inaka (w ajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari
yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. 11 Artinya, barangsiapa yang
fisiknya sakit hingga menyebabkannya merasa berat atau terganggu jika ber
puasa, atau sedang dalam perjalanan, maka diperbolehkan baginya berbuka
(tidak b e rpuasa). Jika berbuka, maka ia harus menggantinya pada hari-hari
yang}aip sejlll?!ah yap.g,di inggalkan. Oleh karena itu Dia berfirman:
\
� �I � J..;.. '1 J :,_ :. .;ll � .;).\ J..;.. 1 "A llah menghendaki kemudahan bagimu,
dan tidali menghendaki.ke sulita n bagimu. " M aksudnya, Dia memberikan ke
ringanan kepada kalian untuk berbuka ketika dalam keadaan sakit dan dalam
perjalanan, namun tetap mewajibkan puasa bagi orang yang berada di tempat
tinggalnya dan sehat. Ini tiada lain merupakan kemudahan dan rahmat bagi
kalian.
Di sini terdapat beberapa permasalahan berkenaan dengan ayat ter
sebut di atas:
Pertama, dalam sunnah telah ditegaskan bahwa Rasulullah A, pemah
keluar pada bulan Ramadhan untuk perang pembebasan kota Mekkah. Beliau
berjalan hingga sampai di al-Kadid, lalu beliau berbuka dan menyuruh orang
orang un,tuk berbuka. Hadits ini diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim dalam
kitab shahih.
Kedua, ada sebagian dari kalangan sahaba t dan tabi'in yarig mewajibkan
berbuka ketika dalam perjalanan. Hal itu didasarkan pada firman Allah �'
� ;:.( t:1 :; �� 1 ''Maka (w ajiblah b a g inya berpuasa ) sebanyak hari yang ditinggal
i
kannya itu, pada hari-hari yang lain. 11
Yang benar adalah pendapat jumhur ulama, yang menyatakan bahwa
hal itu bersifat pilihan dan bukan keharusan, karena mereka pernah pergi ber
sama Rasulullah @ pada bulan Ramadhan, Abu Sa'id al-Khudri menceritakan;
"Di an tara kami ada yang berpuasa dan ada juga yang tidak." Orang yang ber-
348 Tafsir lbnu I