Page 373 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 373
Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan isten-isteri
mu, mereka itu adalah pakaian bagi kamu, dan kamu pun adalah pakaian
bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan
nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepada
mu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah a p a yang telah diteta p
kan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang
putih d a ri benang hitam, yaitu [ a jar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu
sampai malam, ( t etapi) janganlah kamu camp uri mereka itu, sedang kamu
b e ri'tikaf dalam e sjid. l t ulah laranganAllah, maka janganlah kamu
m
mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada
manusia, supaya mereka bertakwa. (QS. 2:187)
Ini merupakan rukhsah (kt;!ringanan) dari Allah � bagi kaum muslimin
p
p
p
serta e nghapusan hukum yang sebelumnya berlaku a da e rmulaan Islam.
Pada saat itu, jika seorang dari kaum muslimin berbuka puasa, maka dihalalkan
b
baginya makan, minum, dan berhubungan a dan sampai shalat isya' atau ia
a
tidur sebelum itu. Jika ia sudah tidur atau shalat Isy ' , maka diharamkan
baginya makan, min urn dan berhubungan badan sampai malam berikutnya.
Karena itu, mereka pun merasa sangat berat. Yang dimaksudkan dengan ar
r a fa ts pada ayat terse but adalah al-jima' (hubungan badan).
$ JJ
J $ JJ
� J
� J
Firman Allah Ta'ala, � � <.f'q �� J � <.f'L!. .:/' � "M e reka itu adalah
'f ,..
pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. " Ibnu Abb a s
mengatakan: "Artinya, mereka itu sebagai pemberi ketenangan bagi kalian,
dan kalian pun sebagai pemberi ketenangan bagi mereka."
S e dangkan Rabi' bin Arras mengatakan, "Mereka itu sebagai selimut
bagi kalian, dan kalian pun merupakan selimut bagi mereka."
Sebab turunnya ayat ini sebagaimana dikatakan oleh Ishak dari al-Bar
bin Azib, bahwa pada waktu itu para sahabat Nabi �, jika seorang berpuasa
lalu ia tidur sebelum berbuka, maka ia tidak makan sampai malam berikutnya.
Qais bin Sharimah al-Anshar46 pernah dalam keadaan puasa bekerja seharian
di ladang miliknya, dan ketika waktu buka tiba, ia menemui isterinya dan
bertanya, "Apakah engkau punya makanan?" Isterinya menjawab, "Tidak,
tetapi aku akan pergi mencarikan makanan untukmu." Maka Qais terkantuk
46 Terjadi perbedaan pendapat mengenai namanya ini, karena adanya perbedaan riwayat. Ada
juga yang mengatakan bernama Sharimah bin Qais, atau Ibnu Anas. Dan ada juga yang me
ngatakan, Dhamurah bin Anas. Ini disebutkan dalam catatan pinggir Manuskrip al-Azhar.
Silahkan lihat nama-nama ini dalam kitab al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah.
Tafsir lbnu Ki
354