Page 3 - EBOOK_NI MADE DEWIDWITAYANTI,S.Pd
P. 3
A. PENDAHULUAN
Kegiatan belajar tentang Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak ini akan membahas:
konsep sastra anak, genre atau jenis sastra anak di SD, mengapresiasi genre sastra
anak (puisi, prosa, dan drama anak secara reseptif dan ekspresif/produktif, cara
menyusun contoh jenis sastra anak puisi, prosa, dan drama, serta mengaplikasikan
sastra anak dalam pembelajaran di sekolah dasar.
1. Deskripsi Singkat
Untuk memahami sastra anak perlu dipahami dengan baik antara kata
apresiasi dan sastra anak. Menurut S. Effendi (1980:24), “apresiasi sastra adalah
suatu kegiatan menggauli sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh
pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang
baik terhadap cipta rasa”. Sedangkan menurut Pramuki (2000), “Sastra anak
adalah karya sastra (puisi, prosa, dan drama) yang isinya mengenai anak-anak,
sesuai kehidupan, kesenangan, sifat-sifat, dan perkembangan anak-anak”.
Kegiatan Belajar 4 ini membahas tentang Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak.
Secara spesifik, Kegiatan Belajar (KB) 4 memulai pembahasannya pada materi;
(1) Hakikat Sastra Anak; (2) Hakikat Apresiasi Satra Reseptif dan
Ekspresif/Produktif; (3) Pendekatan dalam Mengapresiasi Satra Anak; (4)
Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi Satra Anak; (5) Unsur Inrinsik Puisi;
(6) Unsur intrinsik Prosa; (7) Unsur Intrinsik Drama; (8) Jenis Sastra Anak di SD);
(9) Pembelajaran Satra Anak di SD; (10) Strategi pembelajaran Sastra di SD. Dari
sepuluh topik dalam KB 4 ini dilengkapi dengan uraian materi, analisis
pembelajaran berbasis masalah, tugas dan forum diskusi untuk memperkuat
pemahaman peserta tentang bahan ajar yang dapat membekali kepentingan
pembelajaran Bahasa Indonesia di SD.
2. Relevansi
Materi KB 4 pada modul ini relevan dengan tuntutan pembelajaran di SD
terutama tuntutan terhadap penguasaan bidang profesional guru SD khususnya
bidang studi Bahasa Indonesia. Apresiasi dan kreasi sastra anak memiliki
relevansi dengan komponen kebahasaan (fonologi, morfologi, semantik, sintaksis,
dan wacana) dan aspek keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis). Disamping itu, apresiasi dan kreasi sastra anak memiliki relevansi
dengan kurikulum yang dipakai sekarang, yaitu kurikulum 2013 serta pendekatan-
pendekatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, seperti pendekatan: saintifik
(mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan),
konstruktivisme, kontekstual, tematik integratif, whole language, conferensing
3. Petunjuk Belajar
Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, peserta harus melakukan
langkah- langkah sebagai berikut:
a. Baca dan pahami setiap komponen pada modul.
b. Kaitkanlah apa yang dipelajari dalam modul dengan pengalaman
mengajarkan bahasa Indonesia di SD.
c. Membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan materi yang
sedang dipelajari.
2