Page 49 - C:\E-LKPD BARU SISTEM EKSKRESI\E-LKPD\PUBLISH\
P. 49
LKPD ELEKTRONIK INTERAKTIF SISTEM EKSKRESI
Sumber: https://repo.akperngawi.ac.id/Dhian
d. Penyimpanan Sementara Urine dan Berkemih
Urin dari duktus kolektivus menuju ke pelvis renalis, selanjutnya mengalir melalui
ureter dan masuk ke vesika urinaria (kandung kemih). Dinding kandung kemih
berlipat-lipat dengan struktur otot yang dapat meregang untuk meningkatkan
kapasitas penyimpangan urine.
Dari kandung kemih urin mengalir ke uretra, selanjutnya melalui lubang luar dibuang
keluar tubuh. Keinginan buang air kecil akibat isi urin sudah mencapai 170 – 230
mL peristiwa pembuangan urin disebut mikturisi yang merupakan gerak refleks yang
dapat ditahan atau dikendalikan oleh saraf pusat di otak (Irnaningtyas, 2014).
C. Peran Hati dalam Proses Deto fikasi dan Pembentukan Urea
Hati berperan untuk membuan g urea, pigmen, empedu, dan racun. Hati
merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dan merupakan kelenjar detoksifikasi.
Hati (mengeksresikan) kurang lebih ½ liter empedu setiap hari. Empedu berupa
cairan hijau kebiruan berasa pahit, dengan pH sekitar 7-7,6; mengandung kolesterol,
garam mineral, garam empedu, serta pigmen (zat warna empedu) yang
Disebut birubin dan biliverdin.
Gambar hati sebagai organ ekskresi pada manusia
Sumber : https://repositori.kemdikbud.go.id/
32

