Page 51 - KIKI LUCKY NOVALIA_MODUL FLUIDA&MITIGASI BENCANA BANJIR
P. 51
dalam luasan satu meter persegi, tempat yang datar dapat menampung air hujan
setinggi satu mm atau sebanyak satu liter. Jika curah hujan tercatat 597 mm, artinya
lokasi tersebut digenangi oleh air hujan setinggi 597 mm (millimeter).
Curah hujan dipengaruhi oleh unsur-unsur cuaca lainnya seperti suhu,
tekanan dan kelembapan udara. Udara juga merupakan salah satu contoh fluida,
sehingga juga dapat memberikan tekanan seperti halnya air. Tekanan
udara adalah beratnya massa udara di atas suatu satuan wilayah. Kelembapan
udara memiliki peranan penting pada siklus hidrologi yaitu dalam pembentukan
dan pertumbuhan awan yang berkaitan dengan kejadian hujan. Menurut
Kartasapoetra (2004), besarnya kelembapan udara merupakan faktor yang
menstimulasi curah hujan. Kelembaban Udara adalah jumlah kandungan uap air
yang berada di dalam udara. Semakin tinggi kandungan uap airnya maka
kelembaban udaranya juga tinggi. Kelembaban udara 90% berarti bahwa dalam 100
bagian udara terdapat 90 bagian uap air di dalamnya. Ketika kelembapan udara
tinggi, uap air di udara banyak atau bisa dikatakan udara mendekati jenuh. Semakin
besar kandungan uap air di udara, potensi terbentuknya butir-butir air akibat
adanya pengembunan uap air tersebut juga semakin besar. Dengan demikian
potensi terbentuknya awan dan hujan akan semakin besar.
Gambar berikut ini menunjukkan sedimentasi pada sungai di kawasan Sub
DAS Musi Hulu. Sedimentasi akan menyebabkan peninggian pada dasar sungai,
sehingga mempengaruhi kapasitas volume tampungan sungai. Sungai tidak
mampu menampung volume air dari curah hujan yang tinggi, sehingga terjadilah
banjir.
Gambar 23. Sedimentasi pada sungai di Desa Air Hitam
Sumber : Dokumentasi Pribadi
FLUIDA DAN MITIGASI BENCANA BANJIR 43