Page 20 - Sinar Tani Edisi 4100
P. 20
20 E-paper Edisi 27 Agustus - 2 September 2025 | No. 4100 Tahun LV A K UA MINA
Sidik Jari,
Buka Jalan
Telusuri
Silsilah Penyu
Penyu di laut Indonesia ternyata punya “sidik
Sementara klad lainnya ditemukan
jari” genetik yang berbeda. Temuan ini jadi kunci lintas negara. Populasi penyu tidak di timur Indonesia yakni Kapoposang,
mengenal batas negara, tapi mereka
penting untuk melindungi mereka dengan strategi bergerak mengikuti arus, suhu, dan Pulau Yapen, dan Teluk Cendrawasih.
konservasi yang lebih tepat dan tidak asalasalan. insting nenek moyangnya. Karena Australia sendiri ternyata berbagi
itulah, Begin menekankan bahwa sebagian besar haplotipe dengan
perjanjian konservasi internasional wilayah Indonesia. “Bayangkan
i balik tempurung yang dengan pemetaan genetik yang harus mempertimbangkan konek betapa menakjubkannya, seekor
keras dan lenggak tepat, konservasi bukan lagi sekadar tivitas genetik ini. penyu yang bertelur di pesisir Papua
lenggok renangnya menyelamatkan. Namun demikian, ternyata punya ikatan genetik
yang anggun menari menyambung kembali simpul Jarak Dekat, Beda Genetik dengan ‘sepupu jauhnya’ di pesisir
diantara ombak, penyu simpul kehidupan yang selama ini Sementara itu, riset lain terhadap barat India,” ungkap Begin.
Dternyata menyimpan tersebar dan terputus diamdiam. penyu lekang (Lepidochelys olivacea)
rahasia dalam dirinya, jejak genetika Begin menyebut, ada dua pene pada 2020 juga menguak cerita Pendekatan Konservasi
yang tak kasatmata, namun menjadi litian yang dilakukan IPB University genetik yang tak kalah menarik. Temuantemuan ini bukan
kunci untuk menjaga kelestarian untuk memetakan genetika penyu Salah satu titik fokusnya adalah Teluk hanya jadi catatan ilmiah semata.
mereka secara lebih cermat. di Indonesia. Tahun 2024 lalu, ia Cendrawasih, wilayah timur Indonesia Ia memberi pesan yang tegas,
Selama ini, konservasi penyu dan timnya mengkaji penyu sisik yang dikenal sebagai surga bawah konservasi tak bisa disamaratakan.
banyak bergantung pada pen (Eretmochelys imbricata) di wilayah laut. Di kawasan ini, tim menemukan Populasi penyu dengan genetik
dekatan visual seperti menghitung Laut Jawa. Mereka menganalisis bahwa populasi penyu dari Kwatisore berbeda tentu membutuhkan
jumlah sarang, memantau lokasi bagian DNA spesifik yang disebut dan Pulau Yapen punya komposisi pendekatan yang juga berbeda.
pen daratan, dan memperkirakan dloop dari 152 individu penyu yang genetik yang berbeda meski secara “Ini seperti meracik obat yang tidak
popu lasi. Tapi caracara itu, belum bertelur di enam lokasi berbeda. geografis tidak terlalu berjauhan. semua pasien bisa disembuhkan
mampu menjawab pertanyaan Hasilnya mengejutkan, ditemu Apa yang menyebabkan perbeda dengan resep yang sama,” ujar Begin.
besar tentang asalusul dan kan 20 jenis haplotipe atau “sidik an itu? Ternyata jawabannya adalah Konservasi yang selama ini
hubungan antarpopulasi yang jari” genetik, sebanyak 13 diantara arus laut. Selama musim angin barat mengandalkan model umum, kini
terpencar jauh oleh jarak, waktu, nya adalah temuan baru dan laut, arus laut bertindak seperti pagar harus lebih presisi. Di daerah dengan
bahkan arus laut. Kini, lewat menunjukkan kekayaan genetika alami, menghalangi pertukaran keragaman genetik tinggi, strategi
genetika, kisah yang tersembunyi penyu sisik Indonesia yang luar genetik antarpopulasi. Akibatnya, pelestarian harus fokus menjaga
selama ribuan tahun mulai terbuka biasa. Lebih menarik lagi, beberapa penyu dari wilayah satu dan lainnya variasi agar tak hilang. Sebaliknya, di
lembar demi lembar. haplotipe yang ditemukan di ber kembang dengan jalur evolusi wilayah dengan pertukaran genetik
Dr. Beginer Subhan, peneliti Indonesia ternyata juga ditemukan masingmasing. Mereka seperti dua rendah, perlu pendekatan yang bisa
Departemen Ilmu dan Teknologi di Malaysia dan Australia. saudara yang tinggal di desa berbeda menjaga populasi agar tak menyusut
Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Artinya, ada hubungan genetik dan tumbuh dengan budaya sendiri akibat perkawinan sedarah atau
Kelautan IPB University menyebut, lintas negara yang menyiratkan sendiri. jumlah individu yang terlalu sedikit.
genetika bisa menjadi jendela untuk pergerakan penyu dalam skala Pemetaan ini bahkan membagi Fakta ini mengingatkan bahwa
menelusuri silsilah penyu, dari nenek besar, ribuan kilometer jauhnya dan populasi penyu lekang ke dalam penyu tidak bisa lagi diperlakukan
moyang mereka hingga melihat tetap kembali ke tempat asal untuk beberapa klad. Salah satu klad besar sebagai satu populasi tunggal.
seberapa erat keterhubungan antar bertelur. “Bisa jadi penyupenyu terdiri dari lima lokasi di Indonesia Mereka unik. Mereka punya identitas
kelompok dari pulau ke pulau. ini ‘traveling’ jauh, tapi ingat jalan bagian barat seperti Aceh, Pariaman, genetik masingmasing. Jika satu
Dalam kegiatan yang diada pulang. Itu luar biasa,” ujar Begin. Panggul, Serangan, dan Tuafanu populasi punah, misalnya di Teluk
kan Disaster Management Center Temuan ini membuka mata akan dan punya koneksi genetik dengan Cendrawasih, maka haplotipe
Dompet Dhuafa, ia menyata kan pentingnya kerjasama konservasi populasi dari India. yang hanya ada disana bisa hilang
selamanya. “Tidak bisa digantikan
oleh populasi dari Aceh, apalagi dari
Australia, inilah urgensi konservasi
berbasis genetika,” katanya.
Pengetahuan tentang struktur
genetika ini membuka pintu untuk
menyusun rencana konservasi yang
lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
Tak hanya menjaga lingkungan,
upaya ini juga menyentuh ranah
ekonomi lokal, budaya pesisir, hingga
industri pariwisata yang bertumpu
pada keindahan laut.
Dengan pendekatan ini, konser
vasi tak lagi sekadar menjaga agar
penyu tetap hidup, tetapi memasti
kan mereka tetap menjadi bagian
dari simfoni laut tropis yang utuh,
lestari, dan diwariskan hingga
generasi mendatang. Gsh/Yul