Page 14 - modul Dinamika Kependudukan_Neat
P. 14

3.  Penyebab Migrasi

                           Faktor  pendorong  migrasi  dapat  dikelompokkan  menjadi  dua  kategori  utama:
                     faktor  dorong  (push  factors)  dan  faktor  tarik  (pull  factors).  Faktor  dorong  termasuk
                     kondisi buruk di daerah asal, seperti kemiskinan, kekurangan lapangan kerja, dan konflik.
                     Sebaliknya,  faktor  tarik  adalah  kondisi  yang  memikat  individu  untuk  pindah,  seperti
                     peluang kerja yang lebih baik, pendidikan, dan kualitas hidup yang lebih tinggi (Nugroho
                     & Sari, 2023). Penelitian oleh Lee et al. (2023) menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
                     dan akses terhadap layanan kesehatan di daerah tujuan memainkan peran penting dalam
                     keputusan migrasi.
                   4.  Dampak Migrasi

                           Migrasi  dapat  memberikan  dampak  positif  dan  negatif.  Di  satu  sisi,  migrasi
                     meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah tujuan melalui peningkatan tenaga kerja
                     dan  konsumsi.  Di  sisi  lain,  migrasi  dapat  menyebabkan  masalah  sosial,  seperti
                     meningkatnya ketegangan antara pendatang dan penduduk lokal, serta tantangan dalam
                     penyediaan layanan publik. Menurut laporan UNDESA (2022), negara-negara dengan
                     tingkat migrasi tinggi sering kali menghadapi tantangan dalam hal integrasi sosial dan
                     kebijakan yang inklusif.

                   5.  Migrasi dan Urbanisasi
                           Proses urbanisasi di banyak negara berkembang sangat dipengaruhi oleh migrasi.
                     Banyak individu dari daerah pedesaan yang berpindah ke kota-kota besar untuk mencari
                     pekerjaan dan peluang yang lebih baik. Hal ini menyebabkan pertumbuhan pesat kota-
                     kota,  tetapi  juga  menciptakan  tantangan  seperti  kemacetan,  polusi,  dan  peningkatan
                     jumlah  permukiman  kumuh.  Penelitian  oleh  Sari  dan  Prabowo  (2021)  menunjukkan
                     bahwa  tanpa  perencanaan  yang  tepat,  migrasi  yang  diiringi  dengan  urbanisasi  dapat
                     memperburuk kondisi sosial dan lingkungan di kota-kota besar.


                   6.  Kebijakan dan Pengelolaan Migrasi
                           Pemerintah  perlu  merumuskan  kebijakan  yang  responsif  terhadap  fenomena
                     migrasi. Kebijakan ini harus mencakup program yang mendukung integrasi pendatang,
                     melindungi hak-hak mereka, serta memfasilitasi akses terhadap layanan dasar. Menurut
                     BPS  (2022),  kebijakan  migrasi  yang  baik  dapat  membantu  memaksimalkan  manfaat
                     migrasi  sambil  meminimalkan  dampak  negatifnya  terhadap  masyarakat.  Selain  itu,
                     penting untuk melakukan penelitian yang mendalam mengenai pola dan tren migrasi
                     untuk mendukung pengambilan keputusan yang berbasis bukti.



                   7.  Kesimpulan
                           Migrasi penduduk merupakan fenomena yang kompleks dengan berbagai faktor
                     pendorong dan dampak. Memahami dinamika migrasi sangat penting untuk merancang
                     kebijakan publik yang efektif dan berkelanjutan. Dengan demikian, pengumpulan data
                     dan  analisis  yang  mendalam  tentang  migrasi  dapat  membantu  pemerintah  dan
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18