Page 12 - modul Dinamika Kependudukan_Neat
P. 12
G. Distribusi dan Kepadatan Penduduk
1. Pengertian Distribusi dan Kepadatan Penduduk
Distribusi penduduk mengacu pada cara penduduk tersebar di berbagai wilayah,
sedangkan kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk per unit area, biasanya
dinyatakan dalam jiwa per kilometer persegi. Kedua konsep ini penting untuk memahami
pola demografis dan bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan mereka.
Menurut BPS (2022), pemahaman mengenai distribusi dan kepadatan penduduk sangat
penting dalam perencanaan pembangunan, pengelolaan sumber daya, dan kebijakan
publik.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk
Beberapa faktor mempengaruhi distribusi penduduk, termasuk geografi, iklim,
sumber daya alam, dan infrastruktur. Wilayah yang kaya akan sumber daya alam, seperti
tanah subur dan air bersih, cenderung menarik lebih banyak penduduk. Di sisi lain,
daerah yang sulit dijangkau atau memiliki kondisi iklim yang ekstrem biasanya memiliki
kepadatan penduduk yang rendah. Penelitian oleh Nugroho et al. (2023) menunjukkan
bahwa aksesibilitas infrastruktur transportasi dan layanan publik berperan penting dalam
menarik penduduk ke daerah tertentu.
3. Pola Distribusi Penduduk
Pola distribusi penduduk dapat dibedakan menjadi beberapa kategori: konsentrasi
tinggi di daerah perkotaan dan penyebaran rendah di daerah pedesaan. Perkotaan, seperti
Jakarta, Bandung, dan Surabaya, memiliki kepadatan yang sangat tinggi karena pusat
kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya. Sebaliknya, banyak daerah pedesaan di Indonesia
mengalami depopulasi karena urbanisasi. Menurut penelitian oleh Rahman dan Hasan
(2021), banyak penduduk desa yang berpindah ke kota untuk mencari pekerjaan yang
lebih baik, yang berkontribusi pada ketidakseimbangan distribusi penduduk.
4. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk sering kali menjadi indikator utama dalam mengukur tekanan
pada sumber daya dan layanan publik. Daerah dengan kepadatan tinggi, seperti DKI
Jakarta, menghadapi berbagai tantangan, termasuk kemacetan, polusi, dan penurunan
kualitas hidup. Menurut laporan PBB (2023), Jakarta adalah salah satu kota terpadat di
dunia, dengan kepadatan mencapai lebih dari 14.000 jiwa per kilometer persegi, yang
menyebabkan permasalahan dalam pengelolaan infrastruktur dan layanan dasar.
5. Dampak Kepadatan Penduduk
Tingginya kepadatan penduduk memiliki dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan
yang signifikan. Pada sisi sosial, kepadatan yang tinggi sering kali mengakibatkan
konflik sosial, peningkatan tingkat kriminalitas, dan masalah kesehatan publik. Secara
ekonomi, tingginya permintaan terhadap barang dan jasa dapat mendorong pertumbuhan,
tetapi juga dapat menyebabkan inflasi dan kekurangan sumber daya. Menurut Yusuf