Page 33 - Gizi dan Kesehatan Remaja_2019_rev4
P. 33

BAB 2
                                            Masalah Gizi dan Kesehatan Remaja






                                                  Melewatkan Sarapan

                      Menurut  studi,  1  dari  4  anak  sekolah/remaja  melewatkan  sarapan  baik  disengaja
                  maupun  tidak  disengaja.  Alasan  yang  sering  diungkapkan  adalah  tidak  sempat  dikarenakan
                  orangtua  yang  sibuk  (bekerja).  Alasan  lainnya  adalah  karena  alasan  ekonomi  (tidak  ada
                  makanan untuk dimakan saat sarapan).
                      Bagi  yang  tidak  sempat,  kompensasinya  adalah  diberi  uang  jajan  oleh  orangtua.  Uang
                  tersebut dibelikan makanan ringan yang mudah dimakan saat di sekolah.  Seringkali makanan
                  ringan ini tinggi kalori atau tinggi sodium atau merupakan makanan olahan yang kurang dapat
                  memenuhi kebutuhan gizi remaja di pagi hari.
                      Dampak  melewatkan  sarapan  cukup  serius  karena  dapat  menyebabkan  anak  sulit
                  berkonsentrasi saat menerima pelajaran sehingga akibatnya dapat menurunkan prestasi belajar
                  di sekolah dan tingkat kecerdasan anak.


               Gangguan  makan  yang  diakibatkan  oleh  body  image  yang  negatif  juga  seringkali  terjadi  pada
               remaja.    Pada  dasarnya  gangguan  makan  atau  eating  disorders  adalah  gangguan  mental  yang
               menganggu  perilaku  makan  dan  menyebabkan  penderitanya  memiliki  perhatian  yang  berlebihan
               mengenai  berat  dan  bentuk  badan.  Lebih  dari  7  juta  wanita  di  dunia  setiap  tahunnya  memiliki
               gangguan makan tersebut.


                                                Tipe Ganggu   an Makan

               Anoreksia  Nervosa  (AN)  adalah  ketakutan  berlebihan  untuk  menaikkan  berat  badan  sehingga

               penderita  menurunkan  berat  badan  dengan  ber  diet  tanpa  makan  atau  memuntahkan  kembali
                                                               sebagai  orang  dengan  kelebihan  berat  badan
               makanannya.  Para  penderita  AN  melihat  dirinya
               walaupun  sebenarnya  mereka  kekurangan  gizi.  Seseorang  dengan  AN  akan  terobsesi  untuk

               mengontrol  berat  badannya,  senantiasa  mengukur  berat  badannya  berulang  kali,  menjaga  porsi
               makanan dengan hati-hati, dan makan dengan jumlah yang sangat kecil dan hanya sebagian jenis

               makanan  saja.  Mereka  biasanya  berolahraga  secara  berlebihan  untuk  menjadi  kurus.    Meskipun
               demikian  mereka  tetap  tidak  puas  dengan  tubuhnya.  Para  penderita  AN  biasanya  memiliki

               kebiasaan makan yang tidak wajar, seperti menyisihkan makanan di piringnya, memotong makanan
               menjadi bagian yang kecil, mengunyah dengan lambat, dan menghindari makan bersama keluarga.

               Bulimia  Nervosa  (BN)  digambarkan  sebagai  makan  berlebihan  dengan  frekuensi  yang  berulang
               kemudian  diikuti  dengan  perlakuan  kompensatori
                                                                seperti  muntah,  berpuasa  atau  kombinasinya.
               Makan berlebihan disertai dengan perasaan dimana ia merasa kehilangan kendali diri saat makan.
                                                              gkali menyalahgunakan obat pencahar, diuretic,
               Selain muntah secara sengaja, penderita juga serin
               amfetamin, dan tiroksin. Para penderita BN memiliki berat badan normal dan kelihatannya tidak

               ada masalah dalam hidupnya. Mereka terlihat bahagia, sehat, sukses di bidangnya dan cenderung
               perfeksionis. Namun mereka memiliki rasa percaya diri yang rendah dan sering mengalami depresi.






                                                           22              SEAMEO RECFON Kemendikbud RI
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38