Page 14 - Renungan El Bethel - Januari 2023
P. 14
’
V
E
O
O
D
S
L
G
GOD’S LOVE
dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan
dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Lukas 2:7
Bacaan: Yohanes 14:1-7
ta
i
ita baru saja melewatkan hari Natal, namun masih saja ada kisah Natal yang bisa kita
renungkan dan pelajari untuk bekal kita selama menjalani musim yang baru di tahun yang
Kbaru ini. Misalnya, sebuah perenungan mengenai bagaimana ada sebuah paradoks dalam
kisah kelahiran Tuhan Yesus ke dunia.
Jika kita mengingat, ketika Tuhan Yesus lahir ke dunia, Maria dan Yusuf begitu kesulitan untuk
menemukan penginapan untuk mereka beristirahat. Sementara ketika itu perut Maria pastilah
sudah besar karena sudah mendekati waktu kelahiran bayinya. Hingga akhirnya satu-satunya
tempat yang tersisa ialah sebuah kandang hewan. Maria dan Yusuf pun akhirnya beristirahat di
kandang hewan tersebut.
Apa yang kita harapkan dari sebuah kendang hewan? Mungkin Alkitab tidak menyebutkan
secara detil kondisi kandang tersebut. Namun pastinya kita bisa memperkirakan kondisi kandang
tersebut tentu jauh berbeda dengan kondisi sebuah ruangan kamar normal untuk beristirahat.
Namun Alkitab mencatat, disanalah Sang Juruselamat dilahirkan.
Paradoksnya, Tuhan Yesus menjanjikan bahwab ketika Ia kembali ke Sorga, Ia menyediakan
tempat bagi kita, umat manusia kepunyaan-Nya. Ia berjanji bahwa di Rumah Bapa-Nya ada banyak
tempat, kita tidak perlu kuatir tidak kebagian ruangan, bahkan hingga tinggal di kandang hewan.
Sorga bahkan mungkin tidak memiliki tempat yang demikian.
Ketika Ia lahir ke dunia, tidak ada tempat bagi-Nya. Hanya sebuah kandang hewan yang seadanya.
Namun ketika Ia kembali ke Sorga, Ia menjanjikan tempat bagi kita. Sungguh tak pernah bisa
dibandingkan kasih-Nya bagi kita. Begitu besarnya kasih-Nya bagi kita. Ia tak pernah memandang
setiap kesalahan dan kelemahan manusia, Ia ingat bahwa kita ini debu. Kasih-Nya tetap sama,
dahulu, sekarang, sampai selamanya.
PERENUNGAN
1. Jika kita menyadari betapa besar kasih-Nya bagi kita, apa yang akan kita lakukan untuk
merespon kasih-Nya?
2. Sudahkah kita mengasihi-Nya dengan segenap hidup kita?
DOA
“Tuhan, terimakasih untuk kasih-Mu yang besar pada kami. Kami tahu benar, kami tak pernah
bisa membalas kasih-Mu dalam hidup kami. Ajari kami untuk mengasihi-Mu dengan segala yang
ada dalam hidup kami. Amin.” KAMIS
(Adinda)
KAMIS
12 JANUARI
2
023