Page 13 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 13

Saman  ibarat  kata-kata  yang  tertuang  dalam  novel  serupa  kristal-kristal  yang

                        berkilau (https://kupang.antaranews.com/amp/berita/2067/).”
                             Deskripsi untuk sampul novel ini pada bagian muka terdapat lukisan wajah

                        seorang pria yang di atas keningnya bertengger sesosok malaikat bersayap. Pada

                        bawah  bagian  wajah  pria  tersebut  terdapat  judul  bertuliskan  Saman  beserta
                        penulisnya yaitu Ayu Utami. Novel ini memiliki ketebalan hingga 197 halaman.

                        Sampai sekarang novel ini telah mengalami proses cetak berulang kali, begitu pula
                        pada sampulnya.

                             Novel  Saman  bukan  sekedar  hasil  karya  sastra  kreatif  yang  dibuat  Ayu

                        melalui  kecerdasan  imajinasi  dan  emosi  yang  dihadirkannya,  namun  novel  ini
                        terwujud  atas  dasar  pengalaman  risetnya.  Ketika  menggarap  novel  ini,  Ayu

                        melakukan  investigasi  data  dengan  mengobservasi  serta  mewawancarai  orang-
                        orang yang memiliki kapasitas untuk pengayaan novel ini. Misalnya dengan cara

                        mengobservasi masyarakat beserta kondisi alam Prabumulih. Ayu juga menggali
                        informasi melalui wawancara pada orang-orang faham kondisi alam dan kondisi

                        masyarakat Prabumulih. Ayu menggali keterangan seputar gereja dan kepastoran,

                        termasuk pada para pekerja permiyakan di pantai Laut Cina Selatan (Saman, 1998)
                             Ayu yang bernama lengkap Justina Ayu Utami, dikenal sebagai novelis anti

                        kemapanan, dan pelopor kebebasan berekspresi dalam karya sastra. Oleh sebab itu,
                        novel Saman pada awal kemunculannya banyak yang menilai tak pantas menjadi

                        novel karya sastra. Hal demikian karena Ayu berani membuka persoalan-persoalan

                        tabu tentang seks dan agama. Padahal Ayu adalah seorang Katolik taat. Tak heran
                        jika di novelnya ini menyertakan kisah pastor dan kepastoran disertai dengan sitiran

                        ayat-ayat  injil.  Ayu  membuka  dengan  lebar  kekritisannya  pada  kondisi  sosial
                        masyarakat dan wilayah agama sebelum era reformasi. Ayu lahir di Bogor pada 21

                        November  1968  dari  ayah  bernama  Johanes  Hadi  Sutaryo  dan  ibu  bernama

                        Bernadeta Suhartini (https://yulineshine.wordpress.com/2015/12/03/)
                             Ayu menyelasaikan pendidikan S-1 di Fakultas Sastra Rusia, Fakultas Sastra

                        Universitas Indonesia tahun 1994. Dalam karirnya Ayu mengawali profesi sebagai
                        seorang  wartawan  dengan  bekerja  di  majalah  Matra,  Forum  Keadilan,  Berita







                                                                                                      8
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18