Page 38 - 12__Pengembangan_Kewirausahaan
P. 38
dan berbeda dengan sebelumnya. Kamar kecil dibuat kering,
bersih dan wangi.
Kesadaran warga sekolah akan keindahan dan kebersihan
sudah membudaya. Sekolah Adiwiyata. Dengan menggandeng
Dinas Lingkungan Hidup, mulai terbuka wawasan tentang
pentingnya pelestarian alam melalui pendidikan. Semua
pembelajaran diarahkan untuk pencapaian Adiwiyata.
Tidak semua warga sekolah setuju pada awalnya. Namun seiring
dengan berjalannya waktu dan perubahan yang diciptakan, yang
tadinya tidak setuju secara perlahan berubah menjadi pelaku
perubahan. Taman-taman dan koleksi tumbuhan mulai
diperluas. Semua sudut sekolah menjadi indah. Disediakan
tempat mencuci tangan di muka kelas. ada juga kolam ikan.
Tidak hanya pembangunan fisik dan pembelajaran, tetapi di
sekolah ini juga dilakukan pembiasaan, melalui program
Gerakan Bersih pada setiap hari dengan melibatkan siswa
secara terjadwal untuk mengawasi sekolah tetap terjaga
kebersihannya .
Usaha ini tidak sia-sia. Sekolah ini menjadi sekolah pertama
yang mendapatkan Adiwiyata di kabupaten Cipanas. Tahun
berikutnya, tidak hanya mempertahankan, tetapi secara terus
menerus dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan sarana,
pembelajaran, pembiasaan, dan pengimbasan. Tahun kedua,
kembali sekolah ini mendapatkan adiwiyata. Demikian juga
untuk tahun ketiga, sehingga sekolah ini mendapatkan Adiwiyata
Lestari.
Banyak lembaga dan sekolah lain yang belajar ke sekolah ini.
Tidak hanya dari kota dan kabupaten, namun juga dari provinsi
lain. Beberapa negara asing juga berkunjung, melakukan studi
banding Adiwiyata di sekolah ini. Kepala sekolah dan guru
sering diundang sebagai narasumber di berbagai forum untuk
berbagi pengalaman”.
Belajar dari beberapa contoh kasus di atas, seorang kepala
sekolah juga memiliki potensi sebagai seorang wirausahawan
(entrepreneur) – seseorang yang menciptakan sesuatu yang
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN | 27