Page 59 - E-Magazine Biology
P. 59
58
4. Mimisan 5. Sinusitis
Mimisan (epistaksis) adalah Anosmia adalah hilangnya dapat langsung didiagnosis terpapar
perdarahan yang terjad1 di hidung. kemampuan seseorang untuk virus COVID-19 tanpa diikuti tes
Meski terlihat menyeramkan, mencium bau. Kondisi ini juga diagnostik lainnya.
mimisan umumnya bukanlah kondisi menyebabkan penderitanya kurang Ketika orang mengalami anosmia,
yang berbahaya. Akan tetapi, bisa menikmati makanan seperti mereka mungkin menyadari bahwa
walaupun langkah awal penanganan biasa. Kehilangan kemampuan indra mereka tidak dapat lagi mencium bau
dapat dilakukan secara mandiri, penciuman atau anosmia bisa yang dapat diidentifikasi. Di sisi lain,
mimisan yang parah atau berulang mengganggu keseharian seseorang. orang yang lahir dengan anosmia
perlu diperiksa oleh dokter. Selain tidak bisa mencium aroma, karena perbedaan genetik mungkin
makanan yang dikonsumsi penderita tidak menyadari bahwa mereka
anosmia akan terasa hambar. Kondisi menderita anosmia, karena tidak
ini dapat memicu hilangnya nafsu pernah memiliki kemampuan untuk
makan, penurunan berat badan, mencium. Ketika orang mengalami
malnuitrisi, hingga depresi. Merujuk anosmia, mereka mungkin menyadari
pada hasil penelitian Megawati (2021), bahwa mereka tidak dapat lagi
disimpulan bahwa terdapat hubungan mencium bau yang dapat
antara anosmia dengan COVID-19. diidentifikasi. Di sisi lain, orang yang
Dimana anosmia di temukan sebagai lahir dengan anosmia karena
tanda awal infeksi COVID-19 dengan perbedaan genetik mungkin tidak
durasi rata-rata anosmia adalah 7 hari menyadari bahwa mereka menderita
dan hasilnya tampak menguntungkan anosmia, karena tidak pernah memiliki
dalam waktu kurang dari 28 hari. kemampuan untuk mencium
Mekanisme gangguan penciuman oleh
COVID-19 tidak dijelaskan dengan
rinci akibat keterbatasan literatur,
namun gejala anosmia saja tidak
sumber: www.verywellhealth.com
Indera Penciuman