Page 54 - E-Magazine Biology
P. 54
53
Buta Warna
Buta warna terjadi ketika ada masalah dengan butiran sensor-sensor warna (pigmen) dalam sel-sel saraf tertentu dari
mata. Buta warna sama sekali bukanlah bentuk kebutaan, akan tetapi kekurangan dalam melihat warna dan kesulitan
dalam membedakan warna tertentu, seperti biru dan kuning atau merah dan hijau. Kebanyakan pada kasus buta warna
merupakan bawaan sejak lahir (turunan). Namun, dapat pula terjadi karena umur, penyakit atau kecelakaan.
Prevalensi terjadinya kasus buta warna pada pria lebih sering dibandingkan perempuan. Buta warna disebabkan keturunan
tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dibantu dengan memakai kacamata lensa warna. Dapat dengan menggunakan
kacamata dengan lensa yang dapat mengurangi cahaya karena jika terlalu terang atau silau penderita buta warna sulit
membedakan warna.
Beberapa hal yang meningkatkan risiko mengalami buta warna, antara
lain:
• Diturunkan dari orangtua;
• Mengidap penyakit tertentu;
• Mengonsumsi obat tertentu;
• Paparan bahan kimia;
Sampai hari ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan
masalah buta warna. Hampir seluruhmasalch penglihatan warna adalah
kondisi genetik dan hadir semenjak lahir, walaupun sangat kecil
kemungkinan buta warna bisa timbul di kemudian hari akibat berbagai
macam faktor eksternal, seperti penuaan, penyakit, cedera mata atau
saraf optik, atau efek samping dari obat-obatan tertentu. Banyak
penelitian modern yang sedang mengusahakan kemungkinan injeksi
gen warna untuk mengembalikan penglihatan seseorang dalam kapasitas
maksimalnya, namun sejumlah penelitian ini belum menemukan titik
terang. sumber: www.health.detik.com
Indera Penglihatan