Page 476 - KLASIFIKASI KANDUNGAN AL QUR'AN
P. 476

tidak  dapat  menjalankan  hukum-hukum  Allah,  maka  tidak  ada  dosa  atas
                              keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya.
                              Itulah  hukum-hukum  Allah,  maka  janganlah  kamu  melanggarnya.
                              Barangsiapa  yang  melanggar  hukum-hukum  Allah  mereka  itulah  orang-
                              orang yang zalim
               QS. 2:230      Kemudian  jika  si  suami  mentalaknya  (sesudah  talak  yang  kedua),  maka
                              perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dia kawin dengan suami yang
                              lain.  Kemudian  jika  suami  yang  lain  itu  menceraikannya,  maka  tidak  ada
                              dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan isteri) untuk kawin kembali
                              jika  keduanya  berpendapat  akan  dapat  menjalankan  hukum-hukum  Allah.
                              Itulah  hukum-hukum  Allah,  diterangkan-Nya  kepada  kaum  yang  (mau)
                              mengetahui.
               QS. 2:231      Apabila  kamu  mentalak  isteri-isterimu,  lalu  mereka  mendekati  akhir
                              iddahnya,  maka  rujukilah  mereka  dengan  cara  yang  ma`ruf,  atau
                              ceraikanlah mereka dengan cara yang ma`ruf (pula). Janganlah kamu rujuki
                              mereka  untuk  memberi  kemudharatan,  karena  dengan  demikian  kamu
                              menganiaya mereka. Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah
                              berbuat  zalim  terhadap  dirinya  sendiri.  Janganlah  kamu  jadikan  hukum-
                              hukum  Allah  sebagai  permainan.  Dan  ingatlah  ni`mat  Allah  padamu,  dan
                              apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan Al
                              Hikmah  (As  Sunnah).  Allah  memberi  pengajaran  kepadamu  dengan  apa
                              yang  diturunkan-Nya  itu.  Dan  bertakwalah  kepada  Allah  serta  ketahuilah
                              bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
               QS. 2:232      Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu habis iddahnya, maka janganlah
                              kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan bakal suaminya,
                              apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma`ruf.
                              Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu
                              kepada Allah dan hari kemudian. Itu lebih baik bagimu dan lebih suci. Allah
                              mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
               QS. 2:233      Para  ibu  hendaklah  menyusukan  anak-anaknya  selama  dua  tahun  penuh,
                              yaitu  bagi  yang  ingin  menyempurnakan  penyusuan.  Dan  kewajiban  ayah
                              memberi  makan  dan  pakaian  kepada  para  ibu  dengan  cara  yang  ma`ruf.
                              Seseorang  tidak  dibebani  melainkan  menurut  kadar  kesanggupannya.
                              Janganlah  seorang  ibu  menderita  kesengsaraan  karena  anaknya  dan  juga
                              seorang  ayah  karena  anaknya,  dan  warispun  berkewajiban  demikian.
                              Apabila  keduanya  ingin  menyapih  (sebelum  dua  tahun)  dengan  kerelaan
                              keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan
                              jika  kamu  ingin  anakmu  disusukan  oleh  orang  lain,  maka  tidak  ada  dosa
                              bagimu  apabila  kamu  memberikan  pembayaran  menurut  yang  patut.
                              Bertakwalah  kepada  Allah  dan  ketahuilah  bahwa  Allah  Maha  Melihat  apa
                              yang kamu kerjakan.
               QS. 2:234      Orang-orang  yang  meninggal  dunia  di  antaramu  dengan  meninggalkan
                              isteri-isteri  (hendaklah  para  isteri  itu)  menangguhkan  dirinya  (ber`iddah)
                              empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis  `iddahnya, maka
                              tiada  dosa  bagimu  (para  wali)  membiarkan  mereka  berbuat  terhadap  diri
                              mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.
               QS. 33:49      Hai  orang-orang  yang  beriman,  apabila  kamu  menikahi  perempuan-
                              perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu
                              mencampurinya  maka  sekali-kali  tidak  wajib  atas  mereka  `iddah  bagimu
                              yang kamu minta menyempurnakannya, Maka berilah mereka mut`ah dan
                              lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaik-baiknya.


               KLASIFIKASI KANDUNGAN AL QUR’AN                                                               452
   471   472   473   474   475   476   477   478   479   480   481