Page 69 - P17110214114_Emillia Kartika Putri Chandra
P. 69
menguras energi, yang berujung pada keharusan menyesuaikan dengan asupan zat
gizi seimbang. Periode Window of Opportunity adalah kesempatan singkat untuk
melakukan sesuatu yang menguntungkan. Kesempatan tersebut harus
dimanfaatkan, karena bila terlewatkan, risiko akan terjadi dikemudian hari. Istilah ini
digunakan dalam berbagai bidang ilmu, seperti astronomi, ekonomi, kedokteran, dan
kesehatan masyarakat termasuk gizi.
Dibidang gizi periode Window of Oppurtunity ‘hanya’ berkisar dari sebelum
kehamilan sampai umur anak sekitar dua tahun. Jika calon ibu hamil kekurangan
gizi dan berkelanjutan hingga hamil, janin pun akan kekurangan gizi. Hal ini dapat
menimbulkan beban ganda masalah gizi, yakni anak kurang gizi, lambat
berkembang, mudah sakit, kurang cerdas, serta ketika dewasa kegemukan dan
berisiko terkena penyakit degenerative. (Dedeh dkk, 2010 : 10).
Penentuan kebutuhan akan zat gizi secara umum didasarkan pada
Recommended Daily Allowances (RDA) yang disusun berdasarkan perkembangan
kronologis, bukan kematangan. Karena itu, jika konsumsi energi remaja kurang dari
jumlah yang dianjurkan, tidak berarti kebutuhannya berdasarkan data yang
diperoleh dari pemeriksaan klinis, biokimiawi, antropometris, diet serta psikososial.
Pemenuhan Gizi Remaja Energi dan protein yang dibutuhkan remaja lebih banyak
dari pada orang dewasa, begitu juga vitamin dan mineral.
Seorang remaja laki-laki yang aktif membutuhkan 3.000 kalori atau lebih
perhari untuk mempertahankan berat badan normal. Seorang remaja putri
membutuhkan 2.000kalori perhari untuk mempertahankan badan agar tidak gemuk.
Vitamin B1, B2 dan B3 penting untuk metabolism karbohidrat menjadi energi, asam
folat dan vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah, dan vitamin A untuk
pertumbuhan jaringan. Sebagai tambahan, untuk pertumbuhan tulang dibutuhkan
kalsium dan vitamin D yang cukup. Vitamin A, C dan E penting untuk menjaga
jaringan-jaringan baru supaya berfungsi optimal. Dan yang amat penting adalah zat
besi terutama untuk perempuan dibutuhkan dalam metabolism pembentukan sel-sel
darah merah. (Husaini, 2006 : 96)
Remaja membutuhkan energi dan nutrisi untuk melakukan deposisi jaringan.
Peristiwa ini merupakan suatu fenomena pertumbuhan tercepat yang terjadi kedua
kali setelah yang pertama dialami pada tahun pertama kehidupannya. Nutrisi dan
pertumbuhan mempunyai hubungan yang sangat erat. Kebutuhan nutrisi remaja
dapat dikenal dari perubahan tubuhnya. Perbedaan jenis kelamin akan
membedakan komposisi tubuhnya, dan selanjutnya mempengaruhi kebutuhan
nutrisinya. Kecukupan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari dan proses
metablisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat
dilihat dari BB-nya. Pada remaja perempuan usia 10-12 tahun, kebutuhan energinya
sebesar 50-60 kkal/kg BB/hari, sedangkan usia 13-18 tahun sebesar 40- 50 kkal/kg
BB/hari. Pada remaja laki-laki usia 10-12 tahun, kebutuhan energiya sebesar 55-60
PENDIDIKAN PROFESI BIDAN UMSIDA | Modul Gizi dalam Kesehatan Reprodksi