Page 27 - PERANAN KAPTEN KYAI ILYAS DALAM PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI LUMAJANG666_Neat
P. 27
2. Pasukan Belanda Datang ke Lumajang
Pada tanggal 21 Juli 1947 tentara Belanda mengadakan pendaratan
pada 3 di tempat Jawa Timur yakni:
- Pendaratan di Pasir Putih untuk kemudian menduduki Situbondo,
Bondowoso, dan Jember.
- Pendaratan di
Probolinggo dan sebagian melalui jalan desa menembus ke desa Malasan
untuk menduduki jembatan Drandang perbatasan Probolinggo – Lumajang.
- Pendaratan di Pasuruan untuk menerobos ke Malang dan mendudukinya.
Pada saat itu tentara Belanda berhasil merebut wilayah pantai utara dari
kawasan Surabaya. Berita tersebut sampai pada pemimpin Lumajang,
sehingga para tokoh elit Lumajang melakukan pertemuan. Pertemuan tersebut
dihadiri oleh Aboebakar Kartomiharjo, Sastrodikoro, Raden Mahadi Wd dari
eksekutif, para pemimpin pergerakan, pemimnpin KNIP, para ibu-ibu
pergerakan, beberapa perwira tentara AL, Soekartiyo, Amir Soepardi, dsb. Pada
pertemuan itu didapat informasi dari R.Tjokrosoedjono camat Ranuyoso bahwa
tentara Belanda sudah sampai di daerah sekitar Condro-Leces, yakni wilayah
perbatasan Kabupaten Probolinggo dan Lumajang (Soemadi, 1995:116).
Pada tanggal 21 Juli 1947 malam hari disepakati keputusan untuk
mempersiapkan organisasi militer Lumajang maupun masyarakat Lumajang
untuk menghadapi kedatangan pasukan Belanda. Upaya yang dilakukan
adalah dengan menebangi pohon-pohon besar yang ada di sekitar jalan
Probolinggo ke arah Lumajang. Namun, strategi ini tidak berpengaruh pada
mobilisasi pasukan Belanda, karena lengkapnya kendaraan tempur pasukan
lawan sehingga mudah untuk melewati rintangan tersebut. Kemudian esok
harinya pasukan Belanda telah sampai di daerah Klakah. Pasukan Soewandak
melakukan penyerangan terhadap Belanda namun kalah dan memilih mundur
untuk melakukan konsolidasi (Rahmawati, 1998: 100).
Cermati Peta
di bawah ini!
27 | M o d u l P e r a n a n K a p t e n I l y a s L u m a j a n g