Page 4 - Javira Radiyanti Wulandari_2225200066_E-Modul Operasi Aljabar
P. 4

Mufiammad bin Musa al-Khawarizmi (780 – 850) M biasa disebut Al-
                                              Khawaritzmi adalah seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi
                                              yang berasal dari Persia. Beliau lahir sekitar tahun 780 di Khwarizm (sekarang
                                              Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad Irak. Selama

                                              hidupnya, Al-Khawarizmi bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di
                                              Baghdad, yang didirikan oleh Khalifah Bani AbbasiyahAl-Ma’mun, tempat ia
                                              belajar ilmu alam dan matematika, termasuk mempelajari terjemahan
                                              manuskrip Sanskerta dan Yunani.

                                              Kontribusi Al-Khawarizmi tidak hanya berdampak pada matematika saja,
                                              tetapi juga dalam kebahasaan. Kata algoritma diambil dari kata Algorismi,
                                              pelatinan dari nama Al-Khawarizmi. Nama AlKhawarizmi juga di serap

            Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi   dalam bahasa Spanyol Guarismo dan dalam bahasa Portugis, Algarismo yang
                        (780-850)             berarti digit. Di Inggris menggunakan istilah algoritma, sedangkan di Spanyol
                                              guarismo, dan algarismo di Portugal.

            Kata Aljabar berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang
            tercantum dalam buku beliau yang berjudul “al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa’lmuqabala” atau “Buku Rangkuman
            untuk Kalkulasi dengan Melengkapakan dan  Menyeimbangkan”  yang  ditulis  pada tahun 820 M. Buku pertama Al-
            Khawarizmi yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dikenal sebagai Liber algebrae et almucabala oleh
            Robert dari Chester (Segovia, 1145) dan juga oleh Gerardus dari Cremona pada abad ke-12.

            Karena pengaruhnya yang besar di bidang aljabar, Al Khawarizmi dijuluki sebagai Bapak Aljabar. Namun, julukan itu
            diberikan pula pada Diophantus, seorang ilmuwan dari Yunani kuno. Al Khawarizmi diperkirakan meninggal sekitar 850
            Masehi. Namun, karya-karya besarnya masih terus berkembang dan banyak dipelajari hingga saat ini.

            Tauladan yang bisa diambil dari seorang Al Khawarizmi antara lain:

            1.      Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tentang ilmu pengetahuan, sehingga bisa menemukan karya-karya yang
                    dikenal dan bermanfaat bagi banyak orang.
            2.      Masalah yang rumit bisa diselesaikan asalkan kita mau berusaha dengan sungguh-sungguh. Seperti Al
                    Khawarizmi beliau memecahkan masalah  aljabar  dengan  menyederhanakannya. Meskipun  beliau sudah
                    meninggal, namun karya-karya beliau, khususnya tentang aljabar masih dikenal hingga saat ini. “Apakah itu

                    aljabar?” Untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi aljabar, ikuti kegiatan pembelajaran berikut.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9