Page 18 - Kelas XII_Bahasa Indonesia_KD 3.14
P. 18
Nilai-Nilai dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi/Modul Bahasa Indonesia/Kelas XII Wajib
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
MENULIS REFLEKSI TENTANG NILAI-NILAI DALAM BUKU
PENGAYAAN (NONFIKSI)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menguasai materi dan latihan pada kegiatan 1, kemudian menguasai materi
dan mengerjakan latihan, diharapkan Kalian dapat menulis refleksi tentang nilai-
nilai dalam buku pengayaan/nonfiksi yang kalian baca. Kegiatan ini hendaknya
kalian lakukan dengan jujur, penuh rasa ingin tahu, bertanggung jawab serta
responsif.
B. Uraian Materi
1. Menulis Refleksi Buku Nonfiksi
Tulisan atau karya tulis reflektif (reflective writing) adalah jenis karya tulis yang
mendeskripsikan suatu kejadian yang sebenarnya atau hasil imajinasi sekaligus
interaksi, pikiran mengenai sesuatu, ingatan (memory), dengan menambahkan
unsur refleksi pribadi dan pemberian makna terhadap kejadian tersebut, dengan
menyertakan tidak hanya pikiran atau refleksinya, tetapi juga perasaan, emosi,
atau situasi personal tertentu.
Berdasarkan pengertian ini, tulisan reflektif, dengan demikian, tidak sekadar
bersifat deskriptif. Penulis justru melakukan eksplorasi lebih mendalam dengan
mengecek detail dan melibatkan emosi, merefleksikan dan mengikutkan makna
atas apa yang sedang terjadi atau menambahkan hal-hal lain yang seharusnya ada
sebagai aspek tambahan bagi pembelajaran, dan merelasikannya dengan teori
dan/atau pandangan tertentu yang sudah ada.
2. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis refleksi diantaranya:
a. Merupakan Tantangan
Tulisan reflektif melibatkan eksplorasi dan eksplanasi atas sebuah kejadian.
Tidak mudah menulis jenis karya ini dibandingkan dengan karya akademis
lainnya, karena jenis tulisan ini melibatkan subjek dalam memikirkan dan
menulis mengenai rasa khawatir dan berbagai kesalahan, demikian juga
seluruh kesuksesan dalam interaksi dengan individu lain atau ketika harus
menjalankan sebuah tugas praktis tertentu. Individu yang menulis karya ini
dituntut untuk mengambil posisi di balik sebuah peristiwa atau kejadian dan
berusaha menjadi objektif (sebisa mungkin). Meskipun seseorang harus
menulis pengalaman dan perasaan yang dialaminya sendiri, dia harus
mampu mengambil jarak terhadap berbagai peristiwa atau kejadian agar bisa
mengungkapkan makna di baliknya secara kurang lebih objektif.
Jenis karya ini biasanya sangat dibatasi dari segi keluasan gagasan. Karena
itu, Anda harus membatasi diri pada pengalaman tertentu saja. Anda tidak
bisa menulis segala hal yang dialami. Pilihlah bagian atau kejadian tertentu
yang ingin ditonjolkan yang pada gilirannya akan menjadi insight yang
memicu refleksi. Ini penting untuk menghindari “godaan” mendeskripsikan
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 12