Page 19 - Kelas XII_Bahasa Indonesia_KD 3.14
P. 19
Nilai-Nilai dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi/Modul Bahasa Indonesia/Kelas XII Wajib
kejadian. Karena itu, Anda dituntut untuk mendeskripsikan peristiwa atau
kejadian secara sangat singkat dan tidak berbelit-belit.
b. Elemen Utama Tulisan Reflektif
Sebenarnya tulisan reflektif adalah cara seseorang memproses atau
mengolah pengalaman (hal yang dialaminya sendiri) untuk kemudian
menghasilkan pembelajaran. Dengan kata lain, melalui tulisan reflektif
seseorang menegaskan apa yang telah dipelajarinya dalam sebuah
pengalaman.
Setiap tulisan reflektif memiliki dua elemen utama, yakni
(1) mengintegrasikan teori dan praktik, dan
(2) mengidentifikasi hasil akhir pembelajaran dari pengalaman penulis.
Tulisan reflektif mengintegrasikan teori dan praktik. Untuk mencapai hal ini,
Anda harus mampu mengidentifikasi aspek-aspek yang penting dari refleksi
Anda dan menuliskannya menggunakan teori-teori yang memang cocok.
Untuk itu, pilihan teori Anda tidak boleh melenceng dari konteks akademis
dalam menjelaskan dan menginterpretasikan refleksi Anda. Gunakan
pengalaman-pengalamanmu untuk mengevaluasi pilihan teori dengan
mengajukan pertanyaan: apakah teori tertentu dapat diadaptasi atau
dimodifikasi agar menjadi lebih cocok (bermanfaat) dalam menjelaskan
situasi yang Anda hadapi?
Identifikasikan tujuan pembelajaran (yang mau dicapai) dari pengalaman-
pengalaman Anda. Ini penting supaya dalam tulisan reflektif itu Anda bisa
mengikutkan juga rencana menganai apa yang akan Anda lakukan secara
berbeda di masa depan, pemahaman baru Anda atau nilai-nilai atau hal-hal
tak-terduga yang telah Anda pelajari secara mandiri.
c. Gunakan Pembuktian Akademis dalam Tulisan Reflektif
Tujuan yang hendak Anda capai dalam sebuah tulisan reflektif sebenarnya
adalah menarik hubungan antara teoridan praktik. Karena itu, Anda harus
bisa menunjukkan perbandingan antara keduanya dan mengekslorasi
hubungan antara keduanya.
Yang harus Anda lakukan adalah selalu menganalisis peristiwa atau kejadian
dengancaramemikirkannyadenganmenghubungkan peritiwa demi peristiwa
(mereferensikannya) dengan teori tertentu. Ini yang disebut di sini sebagai
evidensi atau bukti akademis (academic evidence). Apakah berbagai
observasi yang Anda lakukan memang konsisten atau berhubungan dengan
teori, model, atau bukti akademis tertentu yang sudah terpublikasikan? Anda
juga harus mampu mempertimbangkan bagaimana mungkin teori-teori
tertentu membantu Anda menginterpretasikan dan memahami pengalaman
tertentu yang Anda alami tersebut? Anda juga bisa mempertimbangkan
bagaimana pengalaman nyatamu membantu Anda memahami sebuah teori.
Apakah memang pengalaman nyata tersebut memang mengejawantahkan
apa yang dinyatakan/diprediksikan oleh teori ilmiah? Atau justru hal yang
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 13