Page 14 - Kelas XI_Bahasa dan Sastra Indonesia_KD 3.7
P. 14
Menganalisis Nilai-nilai dalam Kutipan Novel
EVALUASI
Cermatilah teks di bawah ini!
Lelaki di seberang jalan mengangguk sambil sekali lagi mengangkat lengan kanan
memberi isyarat bahwa dia sudah paham. Lalu pandangannya tertuju ke kelokan. Di
pojok sedang dibangun sesuatu, tampak luas dan besar. Bagian tepi dikelilingi pagar
dari seng, namun tepat di belokan muncul dahan-dahan pohon waru, berkilau dalam
kehijauannya yang pekat. Setiap daun tampak segar. Nyata masing-masing merupa
dalam bentuk jantung. Barangkali mereka gembira setelah mandi-mandi air hujan
malam kemarin.
“Berangkat cari daun waru, Lik Jum?”
“Sudah mendapat banyak daunnya, Mbah Jum?”
“Mari saya bantu menghitung daun warunya ya Mak Jum!”
Semua orang mengenal dia. Hanya pendatang baru, misalnya anak-anak yang mondok
di kos-kosan, pengontrak rumah pengganti penghuni lama yang akan bertanya: siapa
Mak atau Mbah Jum itu?
Dia tidak tahu usianya yang pasti. Pak Dukuh memberinya tahun kelahiran yang dikira-
kira saja. Waktu itu penduduk harus didata karena negara sudah teratur dan merdeka,
kata Pak Bayan.
Mbah Jum sendiri tidak begitu yakin dari mana asalnya. Seingatnya, dia selalu tinggal di
bilik belakang rumah Bu Guru. Hingga saat kecelakaan bus yang menimpa hampir
setengah warga kampung, dia selalu menyapu dan membersihkan pekarangan. Bila
ledeng tidak mengalir, dia mengangsu dari sumur di tengah kampung. Di belakang
kepalanya bercampur aduk selaksa kenangan yang tidak pernah jelas gambarannya.
Paling menonjol adalah kata-kata mengungsi, diiringi penguburan bersama setelah
Merapi meluluhkan desa-desa di lerengnya. Lalu dia dibawa Bu Guru ke kota raja.
Daun-daun Waru di Samirono
Karya: N.H. Dini
1. Jelaskan nilai-nilai yang terdapat dalam kutipan cerpen di atas adalah ...
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 10